Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dengan Model Bisnis Baru, Indopoly Targetkan Laba US$5 Juta Tahun Ini

Dengan Model Bisnis Baru, Indopoly Targetkan Laba US$5 Juta Tahun Ini Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan di bidang industri plastik dan kemasan yang beroperasi di Indonesia dan Tiongkok, PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk (IPOL), pada tahun ini menargetkan laba bersih sebesar US$5 juta. 

Wakil Presiden Direktur Indopoly Jeffrey Halim menuturkan bahwa target tersebut sejalan dengan langkah Perseroan dalam penyusunan model bisnis baru yang menitikberatkan pada inovasi secara berkelanjutan untuk produk film ramah lingkungan, mengembangkan dan menciptakan produk high end guna memenuhi kebutuhan pelanggan, membuat konsep kemasan baru, serta memberikan bantuan teknis dan layanan purnajual intensif kepada seluruh pelanggan mancanegara. 

"Meskipun kinerja kaki tidak sebaik tahun sebelumnya, kami optimis dengan bisnis model baru akan menciptakan permintaan produk-produk film premium kami, relatif tidak elastis terhadap perubahan harga," ujarnya di Jakarta, Kamis (3/5/2018).

Menurutnya, Perseroan bakal mengembangkan tiga produk baru yang pertama, high barrier metalized film BOPP yang merupakan film yang didesain khusus untuk memberikan nilai ekonomis yang lebih kepada pelanggan tanpa mengorbankan kemampuan barrier terhadap kelembapan dan oksigen. 

Kedua, low seal matte film BOPP, film yang didesain untuk meningkatkan produktivitas di mesin pelanggan karena proses pengemasan dapat dilakukan dengan kecepatan tinggi. Ketiga, white cavitated film BOPP yang merupakan film yang didesain khusus sebagai label botol yang dapat bekerja pada mesin overwrap label yang berkecepatan tinggi.

"Didukung investasi mesin dan bisnis model baru, kita lebih optimistis. Target US$5 juta itu konservatif. Apalagi, di kuartal I kinerjanya sudah membaik dan diharapkan pencapaiannya akhir tahun bisa di atas target," katanya.

Adapun, pada tahun lalu, Perseroan membukukan penurunan laba bersih menjadi US$2,10 juta dari tahun 2016 yang mencapai US$6,02 juta. Sementara pada kuartal I 2018, laba tahun berjalan mengalami kenaikan menjadi US$1,07 juta dari periode yang sama tahun sebelumnya US$596.950.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: