Karyawannya Bakal Mogok Kerja, Dirut Garuda Indonesia Buka Suara

Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Pahala N. Mansury buka suara soal tuntutan dan rencana mogok kerja karyawan dan pilot Garuda yang tergabung dalam Serikat Karyawan Garuda (Sekarga) dan Asosiasi Pilot Garuda. 

Sebelumnya, Sekarga dan APG mengancam akan mogok kerja yang dilatarbelakangi adanya kegagalan manajemen Perseroan, di antaranya terkait pembengkakan jumlah direksi di tubuh Garuda Indonesia.

"Kita belum putuskan. Bahwa sebetulnya kita memahami. Penentuan direksi bukan merupakan kewenangan kita maupun yang lain, itu kewenangan pemegang saham dalam hal ini pemerintah Indonesia (Kementerian BUMN)," jelas Pahala di kantor Garuda Indonesia Jakarta, Kamis (3/5/2018).

Sejak 2015, jumlah direksi Garuda mengalami penambahan, di mana pada tahun tersebut terdapat tujuh direksi dan pada 2017 terdapat total sembilan direksi. Menurut Sekarga dan APG, jabatan direktur kargo sangat tidak diperlukan karena sebelumnya unit kargo hanya dipimpin oleh pejabat setingkat Vice President. 

Hal ini dikarenakan Garuda Inonesia tidak memiliki pesawat khusus kargo. Dengan dipimpin oleh seorang direktur sejak 2016, kinerja direktorat kargo tidak meningkat dan hanya ada peningkatan biaya organisasi.

Pahala melanjutkan, pihaknya selalu membuka komunikasi kepada para karyawan dan pilot sehingga permasalahan dapat terselesaikan secara bijak.

"Komunikasi pasti, kemudian duduk bareng (diskusi) adalah sesuatu yang selalu kita buka. Itu udah pastilah," tandasnya.