Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mempersiapkan Belanja Kebutuhan Sekolah Anak

Oleh: Stanley Christian, Senior Advisor AZ Consulting

Mempersiapkan Belanja Kebutuhan Sekolah Anak Kredit Foto: Antara/Maulana Surya
Warta Ekonomi, Jakarta -

Beberapa waktu lalu, anak-anak kita sudah selesai menghadapi ujian nasional dan ujian akhir semester. Artinya, sebentar lagi mereka akan lulus dan melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya atau naik kelas.

Suka atau tidak suka, kita sebagai orang tua akan mengalami masa seperti ini di mana setiap tahun di sekitar bulan Juni-Juli disibukkan dengan pergantian tahun pelajaran sekolah, yang akan mengeluarkan sejumlah dana untuk keperluan sekolah. Setiap tahun ajaran baru memang identik dengan peralatan sekolah yang baru. Hal ini memang bukan tanpa alasan, peralatan sekolah seperti tas, sepatu, seragam dianggap wajar jika berganti setahun sekali pada tahun ajaran baru.

Ditambah lagi kita akan mengalami hal yang hampir serupa dengan tahun lalu, yaitu berdekatan dengan momen lebaran. Seperti diketahui bersama, dalam momen Lebaran kita harus memiliki anggaran yang lumayan untuk keperluan pulang kampung alias mudik dan bagi-bagi angpau kepada keponakan.

Bila tidak menyiapkan keuangan dengan baik, biaya-biaya tersebut akan membuat kita kebingungan sendiri. Bahkan, sering ditemui solusi yang diambil adalah berutang hingga menggadaikan barang. Kita para orangtua pun harus cerdas dalam memutar otak untuk menyiasati agar keperluan sekolah anak tetap terpenuhi, namun isi kantong keluarga masih terjaga dengan aman. Sebenarnya, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mempersiapkan kebutuhan sekolah anak, seperti berikut ini

1. Membuat Prioritas

Terdengar klise, tapi ini benar adanya. Poin pertama yang wajib dipahami dalam mengelola keuangan adalah menentukan prioritas. Jangan sampai, ketika kita sudah sampai di tempat tujuan malah bingung sendiri mau beli sehingga justru membeli semua hal. Sayang banget kan uangnya.

Misalnya ketika perpindahan jenjang dari TK ke SD, anak kita tentu harus membeli seragam baru namun si kecil juga ingin membeli tas baru. Dalam skala prioritas, membeli seragam baru menjadi hal yang wajib dibandingkan tas baru tadi. Dengan membuat skala prioritas ini, kita sekaligus membuat anggaran belanja kebutuhan sekolah anak. Tujuannya agar pengeluaran kita tidak berlebihan.

Tentu kita akan dihadapakan dengan banyak daftar, mulai dari alat tulis, tas, sepatu, seragam, dan lainnya. Inilah tugas kita sebagai orang tua untuk membuat anggaran dan menentukan prioritas yang tepat untuk anak.

2. Hindari Perlengkapan dengan Karakter Animasi

Setiap anak-anak pasti memiliki tokoh animasi atau karakter favorit, seperti Kereta Thomas, Upin Ipin, Cars, Frozen, dan masih banyak lagi. Hal seperti ini menjadi peluang bagi para penjual untuk menjajakan barang dagangan berupa perlengkapan sekolah anak. Harga yang ditawarkan juga tergolong lumayan lho, mulai dari Rp300.000 untuk sepatu atau tas yang memiliki gambar tokoh animasi tersebut.

Itu belum termasuk botol minum, tempat makan, kotak pensil, hinggal alat tulis. Kita sebagai orang tua yang cerdas juga perlu melihat barang tersebut dengan jeli karena tak jarang dijumpai harga tidak berbanding lurus dengan kualitas. Bila kita terus mengikuti barang-barang tersebut dan menuruti kemauan si kecil begitu saja, tidak akan ada habisnya karena barang baru selalu muncul setiap saat.

Bila tetap ingin membelikan barang tersebut, pastikan lagi kualitas dari barang tersebut. Lebih baik mahal, tapi awet daripada murah, beli banyak, dan tidak awet. Minimal sekali kita bisa membelikan alat tulis seperti penggaris, pensil, atau kotak pensil dengan kararter tersebut namun masih terjangkau dibandingkan tas atau sepatu yang harganya ratusan ribu, tapi kualitas jahitan kurang baik.

Di samping itu kita juga perlu memberikan pengertian kepada anak mengenai barang-barang tersebut. Sangat penting bagi kita sudah mengenalkan konsep uang dan belanja sehingga anak anak paham bahwa ada sejumlah nominal yang harus dikeluarkan bila menginginkan barang-barang tersebut. Kita bisa mengajak negosiasi dengan si keci yang seharusnya dia menginginkan sepatu dengan gambar Kereta Thomas, kita menawarkan untuk membelikan bed cover dengan gambar yang sama. Karena, kualitas bed cover lebih baik daripada membeli sepatu dengan harga yang sama.

Kita harus memahami mana barang yang akan awet atau tahan lama dibandingkan kita mencari murah, tapi tidak awet. Justru ini bisa menjadi celah boros Anda di kemudian hari. Hal seperti ini bisa kita biasakan dari dini kepada anak-anak. Nah, demikian beberapa hal yang bisa kita lakukan dalam mempersiapkan kebutuhan sekolah anak beberapa saat lagi. So, kita tidak was-was dengan anggaran keuangan karena sudah siap untuk belanja dengan cerdas.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: