Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI Dorong Pengembangan Industri Padat Karya Berbasis Ekspor

BI Dorong Pengembangan Industri Padat Karya Berbasis Ekspor Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) berkerja sama dengan Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) menggelar seminar nasional bertajuk "Pengembangan dan Pembiayaan Industri Padat Karya Berorientasi Ekspor" di Kantor Perwakilan BI Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Senin (7/5/2018).

Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara, dalam sambutannya mengatakan, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo bahwa industri nasional harus terus meningkatkan industri padat karya berorentasi ekspor. Upaya tersebut dinilai dapat menjaga stabilitas ekonomi dan meningkatkan cadangan/likuiditas valuta asing di dalam negeri.

"Cadangan devisa sekarang memang lebih dari cukup, tapi tentu tidak bisa kita gunakan cadangan devisa terus-menerus. Harus ada aktivitas sektor riil yang meningkat, salah satunya dengan industri padat karya berorientasi ekspor," kata Mirza.

Menurut mirza, pengembangan industri padat karya mampu memberikan multiplier effect ke depan (post produksi) dan belakangnya (pre produksi) bagi sektor industri lainnya.

"kenapa kita perlu dorong? Karena industri padat karya seperti makanan minuman dan industri tekstil kalau berkembang itu ada ikutannya backward (0,67%) dan forward (0,71%). Kalau kita punya kebijakan tepat, bisa terbantu linkage forward dan backward," ucap Mirza.

Oleh sebab itu, dirinya menilai, tidak hanya pemerintah, tapi seluruh pihak perlu mendorong upaya tersebut. Misalnya, sektor perbankan dapat berkontribusi dengan terus menggenjot penyaluran kreditnya ke industri padat karya berorientasi ekspor.

"Kemudian juga perbankan harus mendorong. Perbankan kalau punya terget pembiayaan kredit targetnya jangan kredit tumbuh, tapi kredit orientasi ekspor harus tumbuh lebih tinggi daripada yang nonekspor," tukas Mirza.

Dalam seminar tersebut turut hadir mengisi materi adalah Direktur DKEM Bank Indonesia Reza Anglingkusumo, Staf Khusus Kementerian Perindustrian TM Zakir S Mahmud, Wakil Ketua III Satgas Percepatan Reformasi Struktural Raden Pardede, Direktur Bank Mandiri Dharmawan Junaidi, Ketua GAPMMI Adhi Lukman, Ketua API Ade Sudrajad, dan Plt Deputi Kemko Perekonomian Elen Setiadi.

Sebagai gambaran saja, industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) nasional pada 2017 mampu tumbuh 3,45%, tumbuh dibandingkan tahun sebelumnya yang minus satu persen. Selanjutnya, tercatat penghasil devisa negara yang signifikan dari nilai ekspor TPT yakni sebesar US$12,59 miliar atau 10,1% dari total ekspor manufaktur 2017. Industri TPT juga menyumbang sekitar 1,07% terhadap PDB nasional dan mencatatkan nilai investasi hingga Rp10,19 triliun pada 2017.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: