Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Strategi Luhut Hadapi Kampanye Negatif Sawit Indonesia

Strategi Luhut Hadapi Kampanye Negatif Sawit Indonesia Kredit Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan pemerintah akan menerapkan diplomasi perdagangan yang menyerang (offensive) dalam menghadapi kampanye negatif terhadap komoditas sawit Indonesia. Luhut memastikan diplomasi yang dijalankan tetap akan mengedepankan dialog dan lobi.

"Kita akan menjelaskan langkah-langkah yang yang sudah diambil oleh pemerintah untuk mendorong penerapan prinsip-prinsip sustainability dalam sektor kelapa sawit," kata dia saat menghadiri seminar bertajuk Hambatan Perdagangan Ekspor Minyak Sawit di Jakarta, Selasa (8/5/2018).

Luhut mengungkapkan ancaman terhadap pasar ekspor kelapa sawit Indonesia saat ini berasal dari Uni Eropa dan India. Uni Eropa sedang mendiskusikan pembatasan penggunaan kelapa sawit pada biodiesel yang dipasarkan di Uni Eropa.

"Sementara India menaikkan tarif impor untuk CPO dan turunannya menjadi 44% dan 54%," ujarnya.

Luhut menilai industri kelapa sawit menjadi komoditas penting bagi perekonomian tanah air. Sebab, kelapa sawit memiliki peranan paling besar dalam menggerakkan perekonomian masyarakat.

"Minyak sawit memiliki kontribusi yang sangat besar terhadap ekspor Indonesia. Ekspor kelapa sawit memiliki kontribusi nomor dua terbesar setelah batubara dengan nilai ekspor US$18,5 miliar di tahun 2017 dengan volume mencapai 31 juta ton," tambahnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) Mahendra Siregar menilai produk minyak kelapa sawit lebih produktif dan berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan minyak nabati dan energi baru terbarukan di dunia.

"Sawit mampu berproduksi di lahan yang relatif lebih sempit dibandingkan tanaman sumber minyak nabati lain," tegasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: