Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BPDP KS Salurkan Rp74 Miliar Dana Replanting di Riau

BPDP KS Salurkan Rp74 Miliar Dana Replanting di Riau Kredit Foto: BNI
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP KS) menyalurkan Rp74,285 miliar dana replanting kebun kelapa sawit rakyat seluas 2.993 hektare yang dikelola oleh 1.356 Kepala Keluarga di Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau. Setiap hektar kebun kelapa sawit yang dikelola rakyat diberi bantuan dana replanting Rp25 juta, namun maksimal 4 hektar per KK saja yang dibantu.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan Kabupaten Riau menjadi tempat ketiga program replanting kebun kelapa sawit nasional. Untuk provinsi ini, pemerintah menargetkan peremajaan sawit mencapai 25.423 Ha lahan yang tersebar di 8 Kabupaten termasuk Kabupaten Kampar, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Indragiri Hulu, dan Kabupaten Bengkalis.

"Secara nasional, sekitar 14,03 juta hektare (Ha) kebun kelapa sawit. 40 persen atau sekitar 5,3 juta ha lahan dikelola rakyat secara mandiri dengan melibatkan 2,8 juta kepala keluarga (Kk)," kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu (9/5/2018).

Ditambahkan, meski sawit menjadi salah satu komoditas yang bernilai tinggi di Indonesia saat ini, tapi ada persoalan yang paling mendasar dan bisa membuat produktivitas kelapa sawit menurun di kemudian hari. Umur pohon kelapa sawit yang semakin tua membuat jumlah produktivitasnya perlahan terus menurun. Saat ini pohon sawit yang dikelola oleh petani secara mandiri hanya mampu memproduksi sawit rata-rata di bawah 10 juta ton per tahun per hektare. Dari produksi tersebut CPO yang bisa didapat hanya mencapai 2,5 juta ton.

Untuk itu, selain program bantuan dana replanting kebun kelapa sawit rakyat, pemerintah juga akan memberikan KUR dengan bunga yang rendah, sekitar 7% saja pertahun bagi petani rakyat. Petani juga bisa menanam komoditas lain selama periode replanting (yang diperkirakan bakal memakan waktu 4 tahun hingga berbuah), seperti padi, jagung dan kedelai.

Lain dari pada itu, dukungan lain juga diberikan seperti disediakan benih unggul bersertifikat, manajemen yang dikelola secara cluster, serta adanya komitmen dari offtaker dari perusahaan BUMN maupun swasta seperti PTPN V, Asian Agri, Kubu Raya, dan Rohul Sawit Industri.

Tahun ini sendiri, BPDP KS menargetkan replanting seluas185 ribu hekar, dimana 25.423 ha diantaranya terletak di 8 kabupaten di Provinsi Riau.

Salah satu offtaker, Asian Agri juga memberikan dukungan kepada petani yang tergabung dalam Koperasi Unit Desa (KUD) Sawit Subur, Rokan Hilir, Provinsi Riau.

KUD Sawit Subur binaan Asian Agri diwakili oleh Ketua KUD, Bambang Sutjipto menerima secara langsung penyerahan simbolis paket Perkebunan Sawit Rakyat yang terdiri dari dana peremajaan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) sebesar Rp25 juta per hektar untuk meremajakan kebun kelapa sawit seluas 492 hektar serta bibit kelapa sawit.

Direktur Sustainability & Stakeholder Relations Asian Agri, Bernard Riedo mengatakan bahwa bantuan pembiayaan peremajaan kebun kelapa sawit akan mendukung keberlanjutan industri sawit sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani sawit.

“Kami mengapresiasi dukungan pemerintah dan seluruh pihak terkait untuk menyukseskan program peremajaan kelapa sawit ini,” kata dia. 

KUD Sawit Subur bermitra dengan Asian Agri sejak tahun 1991. Berlokasi di Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, KUD Sawit Subur saat ini beranggotakan 454 KK yang mengelola 908 hektar kebun kelapa sawit. Petani lokal juga menjalankan alternatif mata pencaharian dengan beternak. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Yosi Winosa
Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: