Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pakde Karwo Minta Jelang Ramadan dan Lebaran Jangan Mainkan Harga

Pakde Karwo Minta Jelang Ramadan dan Lebaran Jangan Mainkan Harga Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Surabaya -

Gubernur Jatim Soekarwo meminta seluruh produsen, dan distributor di Jatim  untuk dapat menurunkan harga bahan pokok selama bulan ramadhan hingga lebaran nanti.

 “Saya percaya semua pihak bisa mewujudkan deflasi pada bulan ramadhan hingga lebaran. Situasinya jadi tidak bagus kalau puasa dan lebaran inflasi tinggi,” harap Soekarwo di Surabaya, Kamis (10/5/2018).

Kondisi tersebut kata Pakde Karwo sapaannya, dapat terwujud, apabila terdapat komitmen para pengusaha, ketersediaan bahan pokok yang cukup, dan Forkompinda dapat menjaga situasi damai.

Untuk itu, pihaknya mengapresiasi Kapolda Jatim yang memberikan inisiatif menyelenggarakan kegitan yang mampu menyatukan komitmen mewujudkan deflasi dari Pemprov Jatim, Polda Jatim, Kodam V Brawijaya, serta seluruh pengusaha. “Ini sejarah besar pada hari raya nasional harga-harga tidak naik,” jelasnya.

Pakde Karwo juga menjelaskan beberapa komoditi bahan pokok yang menyumbang inflasi. Diantaranya beras, daging, ayam, telor, dan cabai. Komoditi tersebut ketersediaan stoknya aman dan harga mengalami penurunan.

Mengenai stok beras, jelasnya, kondisinya masih sangat cukup di Jatim. Panen beras pada Bulan Maret-April sekitar 2,6 juta ton setara beras, sedangkan dalam setahun Jatim surplus 5,1 juta ton beras. Sedangkan stok beras di Bulog Divre Jatim saat ini, telah tersedia sebanyak 225 ribu ton. Untuk harga beras IR 64 dan bengawan cenderung turun.

“Stok beras di Jatim saat ini dalam kondisi aman. Untuk itu, masyarakat tidak perlu melakukan panic buying,” pintanya.

Meski demikian, ia mengingatkan bahwa Jatim memenuhi kebutuhan beras pada 16 provinsi. Karena itu, keamanan terhadap tata niaga beras tidak hanya dilakukan Bulog, tetapi juga semua pihak termasuk forkopimda ikut mengamankan.

Pakde Karwo juga menjelaskan, untuk harga daging di Jatim masih stabil dari bulan Desember 2017 hingga Mei 2018. Harga daging dengan kualitas satu Rp106 ribu, kualitas dua seharga Rp95 ribu, dan tetelan Rp85 ribu.

Mengenai daging ayam ras, ia menyampaikan stoknya masih sangat besar. Jatim menghasilkan daging ayam ras sebanyak 26 persen dari total daging ayam di Jatim. Harganya cenderung turun, mencapai Rp32 ribu sejak Bulan Januari 2018. Sedangkan untuk daging ayam kampung harganya sekitar Rp56-57 ribu.

Lebih lanjut disampaikannya, harga telor ayam kampung mencapai Rp36 ribu per kg. Sedangkan telor ayam ras harganya mencapai Rp22 ribu per kg dengan ongkos produksi Rp16 ribu. Kondisi tersebut membuat pedagang dan petani mendapatkan keuntungan.

“Tidak ada alasan untuk telor ayam ras naik harganya. Sudah ada perhitungan yang jelas,” tegasnya.

Untuk cabai seperti cabai keriting, merah besar dan rawit, lanjutnya, mulai Bulan Maret mengalami penurunan harga. Harga cabai keriting Rp29 ribu, cabai merah besar Rp30 ribu dan cabe rawit Rp23 ribu. Sedangkan bawang merah sedang panen besar saat ini dengan harga sekitar Rp28 ribu.

Dengan kondisi seperti ini, semua pihak diminta untuk tidak menaikkan harga bahan pokok. Begitu juga dengan forkopimda melalui Polda Jatim dan Kodam V/Brawijaya bisa bertindak tegas untuk menangani para pengusaha mempermainkan harga bahan pokok.

“Memang demand terhadap bahan pokok naik 10 persen untuk hari raya dan puasa, tetapi jumlah orangnya sama. Tinggal Kapolda dan Pangdam membantu memantau kepatuhan pengusaha dalam menjaga stabilitas harga bahan pokok,” ungkap Pakde Karwo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: