Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Usai Dilan 1990, Pidi Baiq Garap Film Koboy Kampus

Usai Dilan 1990, Pidi Baiq Garap Film Koboy Kampus Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Bandung -

Setelah sukses menggarap film Dilan 1990 yang berhasil mengantongi lebih dari 4,3 juta penonton, Pidi Baiq kembali menggarap film Koboy Kampus.

Sebagai langkah awal keterlibatan di dunia hiburan. 69 Production bangsa bisa bekeriasama untuk mewujudkan karya film yang dianzkat dari Pengalaman kuliah seniman sebesar Pidi Baiq 

Film ini akan menampilkan kehidupan mahasiswa senirupa ITB yang terjadi pada era tahun 1995 hingga dimulainya era reformasi pada tahun 1998, dibalut dengan sajian-sajian humor yang segar. 

Film yang didukung oleh profesional perfilman dari Bianglala Productions dan The Panasdalam Movie ini diharapkan dapat memeriahkan industri perfilman yang sekarang semakin semarak. 

Ayah sapaan Pidi Baiq menjelaskan film Koboy Kampus merupakan kisah nyata yang terjadi antara tahun 1995 sampai 1998, di masa pemerintahan Orde Baru sedang digoyang oleh adanya gerakan mahasiswa yang menuntut terjadinya reformasi. Pada saat itu terdapat lima orang mahasiswa senirupa ITB memiliki cara lain di dalam menyikapi situasi dan keadaan indonesia di masa itu. 

"Ketimbang ikut-ikutan demo, mereka memilih memisahkan diri dari NKRI dan mendirikan sebuah negara sendiri berukuran 8x10m di lantai dua gedung Fakultas Seni Rupa dan Desain lTB (FSRD-ITB),"katanya kepada wartawan di Bandung, Rabu malam (9/5/2018)

Negara tersebut diberi nama Negara Kesatuan Republik The Panasdalam. Penduduknya sebanyak 18 orang, yang tak lain adalah kawan-kawan mereka sendiri. 

Negara itu juga dibentuk langsung oleh Pidi, sekaligus mengangkat dirinya sendiri sebagai imam besar The Panasdalam. imam besar The Panasdalam memiliki hak penuh di dalam memilih dan menentukan presiden. Presiden yang terpiih saat itu adalah Deni Rodendo. 

"Alasan memilih Deni karena Deni dianggap satu-satunya presiden di dunia yang hapal nama penduduknya. Itu prestasi," ungkapnya.

Pidi juga membentuk Dewan Syuro untuk menjadi partner di dalam menentukan arah kebijakan negara The Panasdalam. Ketua dewan syuro yang diangkat oleh Imam Besar pada saat itu adalah Ninuk. 

"Alasan memilih Ninuk juga karena dia mau menjadi ketua Dewan Syuro," ujarnya.

Selanjutnya, setelah Suharto lengser. Imam Besar pun memprakarsai diadakannya Muktamar The Panasdalam, yang diadakan di Dago Tea House. Tujuan Muktamar ini adalah untuk menentukan apakah setelah Suharto turun, The Panasdalam tetap akan menjadi Negara atau bergabung lagi dengan NKRI.

"Akhirnya The Panas dalam bergabung kembali dengan NKRI," ucapnya.

Pidi mengaku, sampai saat ini pihaknya masih melakukan casting pemain, rencananya film tersebut akan mengambil lokasi shooting di kampus ITB.

"Mudah-mudahan tiga bulan lagi Koboy Kampus akan tayang," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: