Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Paytren Bangun Ekonomi Kerakyatan Berbasis Syariah

Paytren Bangun Ekonomi Kerakyatan Berbasis Syariah Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Aplikasi Paytren saat ini tengah mengembangkan ekonomi kerakyatan berbasis syariah melalui pembangunan masjid digital pertama di Indonesia. 

CEO Paytren Hari Prabowo mengharapkan, bangunan itu tak hanya berfungsi sebagai sarana tempat ibadah saja. Melainkan adanya ruang pelatihan para pelaku usaha, mikro, kecil dan menegah (UMKM).

"Kita mendorong masjid ini bisa menjadi pusat yang menggerakkan ekonomi kerakyatan berbasis syariah. Terpenting, infrastruktur untuk menggalakan ekonomi kerakyatan berbasis syariah itu ada," kata Hari saat soft launching Masjid Al Mansur di The Suites Metro Apartment, Jumat (11/5/2018)

Hari menjelaskan masjid ini dibangun dengan konsep full digital. Seluruh kegiatan yang terjadi di masjid ini pun terpantau kamera yang bisa diakses melalui internet. Selain itu, berbagai kajian Pendataan jamaah yang datang berkunjung ke masjid ini pun disajikan dalam format digital. dilakukan secara digital. 

"Masjid ini pun berkonsep smart building yang memungkinkan kecepatan mobilitas serta kemudahan kontrol bisa diakses hanya melalui gadget," jelasnya.

Ditanya soal dana pembanguanan masjid, ia mengungkapkan bahwa pembangunan masjid ini pun merupakan hasil sedekah mitra Paytren yang mencapai dua juta member. Selain itu, dana masjid ini pun didapatkan dari sebagian keuntungan yang disisihkan dari mitra untuk Program Pembangunan 1.000 Masjid se-dunia.

Sedangkan, sumber dana lainnya berasal dari keutungan portal belanja dan Payment Point Online Bank (PPOB) di PayTren yang sebagian disisihkan untuk sedekah. Biaya yang direncanakan membangun masjid ini semula terhitung sebesar Rp11 miliar. Namun, aktualisasinya pembangunan dana tersebut hanya Rp6,5 miliar.

"Intinya, dalam membangun masjid ini ada bersumber dari sedekah langsung dan tidak langsung. Yang tidak langsung itu melibatkan Paytreners yang dari setiap transaksi terkandung unsur sedekah dari biaya administrasi yang dikenakan," ungkapnya

Adapun, Ketua Yayasan Daarul Qur’an Nusantara Anwar Sani menyebutkan masjid berkapasitas seribu jamaah ini didirikan di atas tanah wakaf Margahayu Land sebagai pengemabang apartemen The Suites Metro. Masjid ini dibangun empat lantai dengan luasan lantai masing-masing seluas 400 m2.

"Masjid ini merupakan masjid kedua dari target membangun sepuluh masjid pada tahun ini. Ini merupakan bagian dari Program Pembangunan 1.000 Masjid di seluruh dunia," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: