Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menkeu: Pelaku Pasar Tetap Optimistis dengan Ekonomi RI

Menkeu: Pelaku Pasar Tetap Optimistis dengan Ekonomi RI Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menilai pelaku pasar masih memiliki optimisme yang tinggi terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah dan kinerja ekonomi Indonesia.

Hal itu ia sampaikan usai melakukan pertemuan dengan 40 dealer atau broker Surat Utang Negara di kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Jumat (11/5/2018).

Dalam pertemuan tersebut, hadir pula menemani Menkeu yakni Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso, serta Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Fauzi Ichsan.

"Feedback hari ini cukup bagus, pertama mereka menyampaikan bahwa seluruh gejolak yang terjadi saat ini purely di luar Indonesia. Jadi sebetulnya mengenai ekonomi Indonesia sendiri dan policy di indo sendiri nggak ada yang dijadikan sebagai pemicu dan mereka masih memiliki optimisme terhadap policy pemerintah dan kinerja ekonomi," ujar Sri Mulyani.

Menkeu menjelaskan, pertemuan ini juga bertujuan untuk memberikan update perkembangan ekonomi terkini di sektor keuangan, capital market dan surat berharga, untuk memberikan keyakinan dan update mengenai apa yang dilakukan bersama BI, OJK, pemerintah dan LPS untuk menjaga stabilitas eko Indonesia.

Mereka menanyakan apa yang dianggap sebagai koordinasi antara pemerintah dan BI dalam menyikapi apabila kondisi gejolak ini terus berjalan, terutama respon BI dalam situasi jangka pendek.

"Ketiga, mereka juga tanyakan dan outlook harga minyak, subsidi, dan outlook APBN. Defisit 2,14% lebih rendah dari sebelumnya 2,19%, namun kita akan tetap lakukan kajian terhadap harga minyak teutama dikaitkan dengan subsidi dan dengan neraca pertamina dan PLN yang sedang kita rumuskan bersama menteri ESDM dan BUMN," ucapnya.

Senada dengan Sri Mulyani, Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, pelaku pasar sependapat bahwa fundamental ekonomi Indonesia dalam keadaan baik yang terlihat dr pertumbuhan ekonomi kuartal I 2018 sebesar 5,06%, tertinggi di pola musiman pertama sejak 2015.

"Kita sama-sama berkesepahaman bahwa yang ada adalah tantangan terutama siklus peningkatan suku bunga AS, meningkatnya harga minyak, dan menguatnya risiko geo politik sebagai akibat dari menguatnya tensi dagang AS-Tiongkok, dan pembatalan kesepakatan nuklir AS-Iran yang buat dolar menguat terhadap seluruh mata uang dunia," jelas Agus.

Jadi lanjut Agus, ekonomi Indonesia dalam kondisi baik, dan Indonesia adalah negara yang akan masuk kondisi normal yang baru. "Dan Indonesia adalah negara dengan status investment grade bahkan satu notes di atas investment grade yang terendah," tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: