Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Uskup Agung Minta Masyarakat Tak Terprovokasi

Uskup Agung Minta Masyarakat Tak Terprovokasi Kredit Foto: Antara/Didik Suhartono
Warta Ekonomi, Jakarta -

Uskup Agung Jakarta Mgr. Ignatius Suharyo mengimbau masyarakat tidak mudah terprovokasi pascaserangan teroris di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, yang mengakibatkan korban jiwa dan luka-luka.

Meski menimbulkan kesedihan bahkan amarah, uskup meminta masyarakat tetap tenang dalam menyikapi terorisme sebagai salah satu tantangan yang harus dihadapi bangsa Indonesia.

"Kita percaya karena sejak merdeka bangsa kita sudah dihadang dengan berbagai tantangan, dan semua bisa diatasi. Kita percaya tidak hanya pada kekuatan kita sendiri tetapi pada kekuatan Tuhan yang menyelenggarakan kehidupan itu sendiri," ujar Uskup Suharyo saat ditemui wartawan usai memimpin misa di Katedral Jakarta, Minggu (13/5/2018)

Salah satu cara yang dianjurkan uskup untuk menghindari provokasi adalah menggunakan media sosial dengan bijak dan cerdas, dengan tidak menyebarkan berita-berita yang tidak jelas ujung pangkalnya.

"Pada hari ini Gereja Katolik merayakan Hari Komunikasi Sosial Sedunia. Harapan pimpinan Gereja Katolik Paus Fransiskus adalah tolak berita palsu, mari kita rawat persatuan dan jurnalisme damai," kata dia.

Uskup Suharyo mengimbau umat Katolik serta seluruh masyarakat Indonesia untuk menerapkan 3S yakni "saring sebelum sharing" saat bermedia sosial, dan mempertimbangkan dengan sangat hati-hati segala akibat atas informasi apapun yang akan disebarkan melalui media sosial.

"Kita harus menjadi orang-orang bijak dan cerdas, bukan hanya budi tetapi hati kita," tutur dia.

Sebelumnya, Ketua Setara Institute Hendardi juga mengimbau masyarakat agar tidak terpecah oleh upaya provokasi dengan kekerasan yang menyasar tempat-tempat ibadah.

"Tunjukkan bahwa masyarakat tidak takut dan mampu bergandeng tangan mengatasi aksi intoleransi, radikalisme, dan terorisme," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.

Dia juga mengingatkan bahwa aksi belasungkawa tidak perlu ditunjukkan dengan menyebar gambar, video, dan material lain yang justru menyebarluaskan pesan ketakutan semakin meluas, sebagaimana yang dikehendaki oleh pelaku aksi kekerasan.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: