Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penurunan Harga Bahan Pangan Picu Deflasi

Penurunan Harga Bahan Pangan Picu Deflasi Kredit Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tim Pengendali Inflasi Daerah Provinsi Kepulauan Riau mencatat penurunan harga bahan pangan yang masuk dalam kelompok volatile foods memicu deflasi pada April 2018.

Wakil ketua TPID Kepri, Gusti Raizal Eka Putra, menuturkan kelompok komoditas volatile food dan administered prices menjadi pendorong deflasi Kepri, sementara komoditas inti mencatat inflasi.

"Indeks Harga Konsumen Kepri pada April 2018 mengalami deflasi sebesar 0,29% (mtm), lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang inflasi 0,21% (mtm)," kata Gusti di Batam, Senin (14/5/2018).

Kelompok komoditas volatile food mencatat deflasi 1,45% (mtm), lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang mengalami inflasi 2,83% (mtm).

"Deflasi terutama bersumber dari penurunan harga cabai merah, sejalan dengan meningkatnya pasokan akibat panen raya di sentra penghasil seperti Sumatera Utara dan Sumatera Barat," kata dia.

Harga cabai merah dan bayam deflasi masing -masing 15,87% (mtm) dan 14,62% (mtm). Berdasarkan hasil pantauan PIHPS, rata-rata harga cabai merah di wilayah Sumut pada April menurun 17% dari rata-rata bulan sebelumnya. Dan di wilayah Sumbar, cabai merah mengalami penurunan sebesar 20%.

Sementara itu, penurunan harga bayam disebabkan lancarnya pasokan sayuran itu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Secara tahunan, inflasi volatile food tercatat 9,18% (YoY).

Sama dengan kelompok volatile foods, kelompok adminestered prices mencatat deflasi 0,12% (mtm), berada pada tingkat deflasi yang sama dengan bulan sebelumnya.

Deflasi pada kelompok ini terutama dipengaruhi komoditas tarif angkutan udara yang deflasi 1,16% (mtm) dengan andil 0,04% (mtm). Penurunan tarif angkutan itu merupakan lanjutan penyesuaian harga yang kembali normal setelah meningkat pada musim libur panjang di akhir Maret.

Sedangkan kelompok inti mengalami inflasi 0,05% (mtm), berada pada tingkat inflasi yang sama pada bulan sebelumnya 0,05% (mtm).

Inflasi bersumber dari kenaikan harga emas perhiasan sebesar 1,57% (mtm) dengan adil 0,02% (mtm). Peningkatan harga emas perhiasan tersebut sejalan dengan kenaikan harga emas dunia sejak awal 2018.

Sementara itu, secara keseluruhan, IHK Kepri lebih baik dari nasional yang inflasi 0,10% (mtm). Secara tahunan, inflasi IHK Kepri tercatat 4,35% (YoY) lebih rendah dibanding bulan sebelumnya 5,05% (YoY). Namun, lebih tinggi dibanding inflasi nasional 3,41% (YoY).

Deflasi April 2018 juga lebih rendah dibanding rata-rata historisnya selama tiga tahun terahkhir, sebesar 0,02% (mtm).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ratih Rahayu

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: