Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Investree Pasarkan Savings Bond Ritel Seri SBR003

Investree Pasarkan Savings Bond Ritel Seri SBR003 Kredit Foto: Investree
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menjalin kemitraan dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), fintech peer-to-peer lending platform Investree berperan sebagai mitra distributor pemasaran Savings Bond Retail seri SBR003. SBR003 merupakan instrumen Surat Berharga Negara (SBN) yang pertama kalinya ditawarkan ritel kepada individu Warga Negara Indonesia melalui platform online.

Pengembangan sistem penjualan secara online ini merupakan terobosan yang dilakukan pemerintah dengan memanfaatkan jaringan internet dalam proses penjualan SBN ritel karena peran aktif masyarakat dan kemajuan teknologi menjadi faktor penting dalam pembangunan negeri.

"Kami sangat bangga dapat berkontribusi terhadap program pemerintah dalam mewujudkan keuangan yang inklusif serta mengupayakan pembangunan negeri melalui program investasi #KiniUntukNanti," tutur Co-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi, pada acara Pembukaan Masa Penawaran Savings Bond Ritel seri SBR003 yang diadakan oleh Kementerian Keuangan bersama 9 mitra di Ciputra Artpreneur, Lotte Shopping Avenue, Jakarta Selatan, Senin (14/5/2018).

Para peminjam (borrower) dan pemberi pinjaman (lender) yang terdaftar di Investree akan mendapatkan akses untuk membeli SBR003—atau dengan kata lain menjadi investor SBN—melalui Investree. Caranya, borrower dan lender dapat mengunjungi http://sbn.investree.id untuk mendaftar sebagai lender (jika sebelumnya belum terdaftar sebagai lender di Investree).

Menjadi investor SBN harus memiliki Nomor Tunggal Identitas Pemodal atau Single Investor Identification (SID) atau mendaftar melalui Investree, membuka Rekening Surat Berharga di Bank Kustodian melalui Investree, dan menginformasikan nomor rekening dana/tabungan di bank.

Adapun rincian dari SBR003 di antaranya yaitu masa penawaran yang dimulai dari 14 hingga 25 Mei 2018 dan periode registrasi yang dimulai sejak 30 April hingga 25 Mei 2018. 

Bentuk obligasinya yaitu tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder dan tidak dapat dicairkan sampai dengan jatuh tempo, kecuali pada periode early redemption dengan masa tenor 2 tahun dan jatuh tempo di 20 Mei 2020.

Tanggal penerbitan akan dilakukan pada 31 Mei 2018 dengan tingkat kupon minimal 6,8% p.a. Kupon yang mengambang (disesuaikan setiap 3 bulan) dengan tingkat kupon minimal (floating with floor) dengan referensi kupon adalah BI 7-Day Reverse Repo Rate.

 

Sementara nilai nominalnya yaitu Rp1 juta dengan minimal pemesanan Rp1 juta dan kelipatan Rp1juta. Maksimal pemesanan yaitu Rp3 miliar dan periode early redemption pada 6–14 Mei 2019.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: