Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pasar Murah HUT ke-51, Bulog Sulselbar Subsidi Paket Sembako

Pasar Murah HUT ke-51, Bulog Sulselbar Subsidi Paket Sembako Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -

Badan Urusan Logistik (Bulog) Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) mempunyai cara tersendiri dalam memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-51. Tidak sekadar menyelenggarakan seremonial perayaan hari jadi, BUMN di bidang pangan itu memilih menggelar pasar murah untuk berbagi dengan masyarakat. 

Kepala Divisi Perum Bulog Sulselbar, Dindin Syamsuddin, mengungkapkan pasar murah digelar pihaknya dengan pola subsidi Rp15 ribu pada tiap paket kebutuhan pokok alias sembako. Total ada 1.000 paket yang disiapkan. Itu dimaksudkan guna meringankan beban masyarakat, khususnya memasuki bulan suci Ramadan. 

"Pasar murah Bulog untuk HUT ke-51 ditujukan untuk memudahkan dan meringankan beban masyarakat, ya sekaligus juga untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok. Makanya ada diskon yang lumayan, kita berikan subsidi untuk tiap paket kebutuhan pokok," ucap Dindin, di sela Pasar Murah Bulog Sulselbar, di Makassar, kemarin.

Dalam pasar murah itu, tiap paket sembako dibanderol Rp79 ribu. Lebih murah dari harga normal pasar murah Bulog yang reguler sebesar Rp94 ribu. Bahkan, bila dibandingkan harga pasaran, harga untuk paket berisi beras premium 5 kilogram, gula pasir 2 kilogram, minyak goreng 1 liter dan tepung terigu 1 kilogram itu ditaksir lebih dari Rp100 ribu. 

Pasar murah Bulog Sulselbar itu mendapatkan respons positif dari masyarakat. Mereka berbondong-bondong mendatangi pasar murah yang diselenggarakan di area Kantor Bulog Sulselbar. "Kalau bisa pasar murah semacam ini diperbanyak dan digelar setiap hari. Ini membantu dan meringankan beban masyatakat," kata salah seorang ibu rumah tangga, Mesak. 

Menurut dia, harga yang dipatok Bulog Sulselbar pada pasar murah memang sangatlah 'bersahabat' dengan dompet. Terlebih memasuki bulan suci Ramadan, saat kebutuhan makin meningkat dan harga komoditas strategis terkadang melonjak. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: