Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kenapa Perempuan Gampang Dijadikan Pelaku Buruh Diri?

Kenapa Perempuan Gampang Dijadikan Pelaku Buruh Diri? Kredit Foto: Antara/Didik Suhartono
Warta Ekonomi, Jakarta -

Komnas Perempuan menilai maraknya aksi teror yang melibatkan perempuan karena masih adanya relasi dan hirarki gender yang timpang. Menurut Komisioner Komnas Perempuan Adriana Venny melalui siaran pers, Selasa, adanya hirarki yang disertai doktrin kepatuhan ini melemahkan posisi tawar perempuan di tengah budaya maskulin dalam lingkaran jaringan kelompok radikal.

"Terlepas bahwa ada kerelaan karena dorongan keyakinan, namun keterlibatan mereka tidak bisa dilepaskan dari hirarki gender ini," kata Venny.

Komnas Perempuan mencatat, dalam berbagai peristiwa terorisme di Indonesia sejumlah perempuan ditangkap sebagai pelaku, sebagian sedang menjalani proses pengadilan dan sebagian lainnya sedang menjalani hukuman akibat tindak pidana terorisme.

Pada tahun 2016, setidaknya ada dua perempuan yang gagal melakukan aksi pengeboman di istana dan yang ditangkap di Purworejo karena terindikasi akan melancarkan aksi bom bunuh diri di luar Jawa. Aksi pengeboman di Surabaya adalah kasus pertama pelaku perempuan berhasil melakukan aksi bunuh diri, meskipun tidak sendiri tapi bersama dengan keluarganya.

Melihat gejala ini, Komnas Perempuan mengkhawatirkan bahwa tren perekrutan perempuan menjadi pelaku bom karena asumsi bahwa perempuan berpotensi lebih militan dan mampu dimanipulasi agar tidak mudah dicurigai untuk alasan keamanan. Selain itu para kaum radikal juga memanfaatkan peran perempuan sebagai ibu yang strategis untuk mentransmisikan ideologi radikal dan mempersiapkan anak-anak menjadi martir.

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: