Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pasca Bom Surabaya, Pengamanan di Bandara Hasanuddin Diperketat

Pasca Bom Surabaya, Pengamanan di Bandara Hasanuddin Diperketat Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -

Pengamanan di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar diperketat pasca-rentetan teror bom bunuh diri di Kota Surabaya, Jatim. Petugas Bandara Hasanuddin berkoordinasi dengan TNI-Polri meningkatkan pengamanan guna memastikan teror bom tidak terjadi di Sulsel, khususnya di kawasan bandara yang tergolong objek vital. 

General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Cecep Marga Sonjaya, mengatakan pihaknya telah meminta jajarannya segera melakukan aksi peningkatan kewaspadaan. 

"Tentunya kita tidak berharap ada kejadian buruk berlanjut, namun dengan menggandeng seluruh pihak kita jaga bersama agar suasana tetap kondusif dan pelayanan di bandara kami yakinkan siap melayani semua pengguna jasa dengan aman, nyaman dan tenang," kata dia, Selasa, (15/5/2018).

Peningkatan pengamanan di Bandara Hasanuddin, Cecep mengungkapkan merujuk pada instruksi dari Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan RI, Agus Santoso. Pemerintah pusat menginstruksikan semua stakeholder penerbangan untuk memperketat pengamanan di semua bandara dan fasilitas penerbangan di seluruh Indonesia. 

"Karena bandara dan fasilitas penerbangan merupakan objek vital nasional yang harus dijaga kualitas keselamatan dan keamanannya," terang Cecep. 

Langkah peningkatan pengamanan di Bandara Hasanuddin dilakukan dengan berbagai langkah maupun strategi. Di antaranya yakni meningkatkan intensitas walking patroli, melakukan surveillance CCTV di area publik terutama di lini pertama, perketat pemeriksaan pada akses terutama pemeriksaan pas dan tiket, pemeriksaan mobil dan perketat setiap barang bawaan.

Cecep juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik dan terpancing atas rentetan teror bom di Surabaya. "Masyarakat harus tetap tenang, kita percayakan aparat untuk melakukan pengamanan dan mari bersama-sama waspada laporkan setiap kejadian yang mencurigakan di sekitar kita," pungkasnya. 

Rentetan teror bom di Surabaya berlangsung di beberapa titik. Mulai dari bom bunuh di tiga gereja di Surabaya, lantas berlanjut ke teror bom di Rusunawa di Sidoarjo. Berselang sehari, giliran Markas Polrestabes Surabaya yang diguncang teror bom bunuh diri. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: