Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemilik Restoran The Duck King Lepas Saham di Bursa Seharga Rp1.950

Pemilik Restoran The Duck King Lepas Saham di Bursa Seharga Rp1.950 Kredit Foto: Annisa Nurfitriyani
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Jaya Bersama Indo Tbk (JBI), pemilik jaringan restoran chinese food (The Duck King), berencana masuk ke pasar modal melalui Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering atau IPO).

Dalam aksi tersebut, perseroan bakal melepas sebanyak-banyaknya 403,8 juta saham atau setara dengan 34,40% dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah Penawaran Umum. Perseroan menatok harga saham di kisaran Rp1.550-Rp1.950 per saham. Alhasil, dana yang akan diperoleh Perseroan ditaksir mencapai Rp625,89 miliar hingga Rp787,41 miliar. 

Direktur PT Jaya Bersama Indo Tbk, Ibin Bachtiar, mengungkapkan bahwa sekitar 80% dana hasil IPO akan digunakan untuk kebutuhan ekspansi bisnis, sisanya sekitar 20% untuk modal kerja. 

"Kami berencana membuka gerai baru dan merenovasi gerai yang ada," katanya dalam acara Due Dilligence Meeting & Public Expose dalam rangka IPO di Jakarta, Rabu (16/05/2018).

Perseroan pun mempercayakan PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia dan PT Danareksa Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek (Joint Lead Undeniwiters atau JLU),

Masa penawaran awal (book building) akan berlangsung pada 16-23 Mei 2018. Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan diperoleh pada 31 Mei 2018. Adapun penawaran umum akan dilaksanakan pada 4-5 Juni 2018.

"Kami berharap pencatatan perdana saham (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dapat berlangsing pada 8 Juni 2018," imbuhnya. 

Sebagai informasi, JBI membuka restoran pertama di Senayan Trade Centre, Jakarta, pada 2003. Perseroan fokus pada masakan tradisional Tiongkok tanpa daging dan lemak babi. Adapun hidangan utamanya adalah bebek peking panggang. 

Restoran yang dikelola Perseroan tumbuh sebagai merek berkualitas internasional yang didukung oleh koki berkualitas dan berpengalaman di Asia. Selain itu, restoran memiliki sebanyak 35 gerai dan tersebar di sembilan kota di Indonesia. 

Perusahaan memiliki tiga merek utama, yaitu The Duck King, Fook Yew, dan Panda Bowl, serta tujuh submerek dari The Duck King untuk menangkap permintaan di segmen konsumen kelas menengah yang sedang tumbuh di Indonesia. 

Secara grup, Perseroan mempekerjakan hampir 2.000 karyawan dengan 70 koki terlatih dari Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Tiongkok. Mereka dilengkapi dengan kualifikasi standar internasional dan pengalaman yang bereputasi panjang di industri food and beverage Tiongkok.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: