Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lagi, Pasukan Israel Tembak Mati 2 Warga Palestina di Gaza

Lagi, Pasukan Israel Tembak Mati 2 Warga Palestina di Gaza Kredit Foto: Reuters/Ibraheem Abu Mustafa
Warta Ekonomi, Gaza -

Warga Palestina memakamkan korban meninggal pada hari Selasa (15/5/2018) setelah pasukan Israel membunuh 60 warga Palestina di dekat perbatasan Gaza-Israel selama demonstrasi menentang pembukaan kedutaan AS di Yerusalem.

Pasukan Israel menembak mati dua warga Palestina lainnya pada hari Selasa (15/5/2018), meskipun protes lebih tenang daripada hari sebelumnya. Tampaknya banyak pengunjuk rasa pergi ke tenda berkabung daripada kembali ke tempat pertumpahan darah yang terjadi pada Senin (14/5/2018). Orang-orang berkabung berbaris dan melambai-lambaikan bendera Palestina dan menyerukan aksi balas dendam.

“Dengan jiwa dan darah kami menebus Anda para martir,” teriak mereka, sebagaimana dikutip dari Reuters, Rabu (16/5/2018).

Ratusan orang berbaris di pemakaman Leila al-Ghandour yang berusia delapan bulan, yang tubuhnya dibungkus dengan bendera Palestina.

"Biarkan dia tinggal bersamaku, terlalu dini baginya untuk pergi," teriak ibunya, menekan tubuh bayi ke dadanya. Keluarga mengatakan dia meninggal karena menghirup gas air mata.

Di rumah sakit Gaza, keluarga memenuhi aula dan tumpah keluar dari kamar karena pasien menunggu perawatan. Bassem Ibrahim, yang mengatakan dia ditembak di kaki oleh pasukan Israel, mengatakan pada satu tahap ia takut kehilangan anggota badannya karena lambatnya pertolongan medis.

“Tidak banyak dokter. Mereka tidak dapat merawat semua korban cedera," pungkas Ibrahim, (23).

Di sisi perbatasan Israel, penembak jitu Israel mengambil posisi untuk menghentikan setiap upaya pelanggaran pagar agar aksi demonstrasi tidak pecah lagi. Tank juga dikerahkan untuk menghalau para demonstran Palestina.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: