Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Resmi, Anwar Ibrahim Bebas dari Penjara Malaysia

Resmi, Anwar Ibrahim Bebas dari Penjara Malaysia Kredit Foto: Reuters/Lai Seng Sin
Warta Ekonomi, Kuala Lumpur -

Reformis Malaysia Anwar Ibrahim diberikan grasi penuh pada hari Rabu (16/5/2018) dan berjalan keluar dari rumah sakit di Kuala Lumpur hanya seminggu setelah aliansinya mencetak kemenangan mengejutkan dalam pemilihan umum.

Tersenyum dan melambaikan tangan ke pendukung, Anwar, mengenakan setelan hitam dan dasi dan rambutnya yang bersih, dikelilingi oleh keluarganya, pengacara dan penjaga penjara sebelum mengemudi ke istana untuk audiensi dengan Raja Sultan Muhammad V.

Dia disambut di istana oleh Perdana Menteri baru Mahathir Mohamad, yang notabene merupakan kompetitornya yang kemudian berubah menjadi musuh, yang dengannya dia bergabung untuk menggulingkan pemerintahan Najib Razak yang tersandung skandal dalam pemilu Minggu lalu.

"Raja, dengan saran dari dewan pengampunan wilayah federal Kuala Lumpur, Labuan dan Putrajaya, telah memungkinkan pengampunan penuh dan diberikan pembebasan segera untuk Anwar bin Ibrahim," tutur sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh istana, sebagaimana dikutip dari Reuters, Rabu (16/5/2018).

Anwar, (70), yang menjalani hukuman lima tahun atas kasus sodomi, telah pulih dari cedera bahu di rumah sakit di bawah penjagaan polisi.

Pengampunan memungkinkan Anwar untuk segera memasuki politik aktif, tetapi tidak jelas apa perannya dalam pemerintahan.

Mahathir, (92), telah bersumpah untuk memungkinkan pembebasan Anwar dan akhirnya menyingkir agar dia menjadi perdana menteri.

"Saya pikir kita perlu membiarkan Mahathir melakukan pekerjaannya untuk menyelamatkan Malaysia dan untuk mendapatkan kembali sistem pemerintahannya," tutur pendukung Anwar.

Nurul Izzah, putri Anwar, mengatakan bahwa pembebasan ayahnya adalah hadiah menjelang bulan suci Ramadan yang dimulai pada hari Kamis (17/5/2018) di Malaysia.

"Pengampunan berdasarkan pada ketidakadilan yang terjadi, sebuah perpisahan bertemu dengan pelukan akhirnya," tuturnya di sebuah posting di Instagram. "Banyak yang harus kami lakukan, lebih banyak ketidakadilan yang harus diperangi."

Kebebasan Anwar diperkirakan akan meredakan kekhawatiran meningkatnya keretakan dalam pemerintahan koalisi yang baru terbentuk, setelah perbedaan meletus antara pendukung Mahathir dan Anwar mengenai posisi kabinet dan peran Anwar dalam partai.

Mahathir adalah pemimpin aliansi yang berkuasa dan Partai Keadilan Rakyat (PKR) Anwar memenangkan mayoritas kursi parlemen dalam kelompok tersebut.

Hubungan yang bergejolak antara Mahathir dan Anwar telah mendominasi lanskap politik Malaysia selama lebih dari tiga dekade dan merupakan pusat bagi masa depan aliansi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: