Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Habiskan Rp2,2 Triliun, Tol Layang AP Pettarani Jadi Ikon Makassar

Habiskan Rp2,2 Triliun, Tol Layang AP Pettarani Jadi Ikon Makassar Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -

PT Marga Utama Nusantara (MUN) melalui anak usahanya, PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) siap membangun Jalan Tol Layang AP Pettarani di Kota Makassar, Sulsel. Pembangunan megaproyek itu memiliki nilai investasi sekitar Rp2,2 triliun dengan masa konstruksi selama 22 bulan tanpa adanya pembebasan lahan. 

Pelaksana Tugas Wali Kota Makassar, Syamsu Rizal alias Deng Ical, menyatakan Tol Layang AP Pettarani akan menjadi ikon baru Makassar. Tol layang dalam kota juga menjadi simbol kemajuan peradaban Sulsel, bahkan Kawasan Timur Indonesia. Toh, Tol Layang AP Pettarani merupakan tol layang pertama di Kota Daeng sekaligus pertama di luar Pulau Jawa. 

"Tol layang AP Pettarani akan menjadi ikon Makassar sekaligus ikon kemajuan peradaban. Ini menjadi bukti Sulsel merupakan simpul jejaring peradaban dan pembangunan, nah masyarakat kita bisa berbangga," kata Deng Ical, di sela tinjauan langsung ke area proyek Jalan Tol Layang AP Pettarani, Rabu, (16/5/2018). 

Menurut Deng Ical, Tol Layang AP Pettarani memiliki keunggulan lantaran tidak membutuhkan pembebasan lahan. Itu membuktikan pembangunan megaproyek tersebut sangatlah pro-masyarakat. Termasuk upaya menekan gangguan lalu lintas, dimana megaproyek itu dipastikan akan berimbas pada perlunya rekayasa jalan. 

Direktur Utama PT Bosowa Marga Nusantara, mengatakan pembangunan Tol Layang AP Pettarani telah dimulai sejak akhir April 2018. Saat ini, pihak kontraktor yakni Wika Beton dan tim konsultan dari Nippon Koei-Indo Koei memasuki tahap persiapan dengan berbagai pengerjaan. Di antaranya yakni pembersihan lokasi, penerbangan pohon, pelebaran jalan dan pemasangan barrier. 

Menurut Anwar, pembangunan Tol Layang AP Pettarani membutuhkan dukungan dari seluruh pihak, utamanya pengertian dari masyarakat. Kata dia, gangguan imbas megaproyek tersebut pastinya ada, terutama kemacetan imbas pengerjaan. Namun, masyarakat diimbaunya untuk mengerti mengingat megaproyek ini muaranya kelak menjadi solusi atas kemacetan di Kota Daeng. 

"Masyarakat pasti terganggu. Tapi jangan lihat ambil sisi negatifnya, tapi positifnya yakni dalam dua tahun mendatang, kita sudah memiliki tol layang," pungkasnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: