Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pelindo III Perketat Keamanan Sejumlah Pelabuhan

Pelindo III Perketat Keamanan Sejumlah Pelabuhan Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III memperketat pintu masuk di beberapa pelabuhan yang menjadi kewenangan perusahaan itu, karena dianggap sebagai salah satu obyek vital nasional, dan kewaspadaan terhadap potensi gangguan keamanan.

Vice President Corporate Communication Pelindo III, Lia Indi Agustiana di Surabaya, Rabu, mengatakan pengetatan pelabuhan yang dikelola Pelindo III dilakukan di tujuh provinsi, yang bekerja sama dengan polres setempat menggunakan pengamanan berlapis.

"Langkah ini kami ambil dengan memberi batas akses masuk dengan penggunaan barier pada Pos 1, main shelter, main gate, dan jalur origin-destination. Serta kami lakukan pemeriksaan orang dan kendaraan dengan diberlakukan perimeter atau fokus sebelum memasuki gerbang akses," katanya.

Lia mengatakan, pemeriksaan juga dilakukan untuk barang bawaan, serta melakukan monitoring via CCTV, dengan menertibkan pihak yang tidak berkepentingan.

"Kami juga memberlakukan hal yang sama kepada RS PHC Surabaya, atau lini bisnis Pelindo III di bidang layanan kesehatan, dengan meningkatkan pengamanan dan upaya simpatik serta persuasif, agar masyarakat yang sedang berobat maupun dirawat tetap tenang dan nyaman," katanya.

Sementara itu dari Bali, CEO Pelindo III Regional Bali Nusra, I Wayan Eka Saputra mengatakan, untuk Bali Pelindo III mendapat dukungan dari TNI AL untuk pengamanan Terminal LNG (gas alam cair) di Pelabuhan Benoa.

"Pengamanan akan terus ditingkatkan karena Pelabuhan Benoa juga rutin melayani kapal pesiar internasional dan akan turut mendukung penyelenggaraan IMF-World Bank Annual Meeting 2018, terutama menjadi alternatif gerbang evakuasi jika Gunung Agung erupsi. Jadi secara umum Pelindo III sudah memiliki standar pengamanan dalam mengelola pelabuhan dan selalu siaga untuk berbagai situasi," katanya.

Kepala Humas Terminal Petikemas Surabaya (TPS), M Solech juga mengatakan hal serupa, bahwa manajemen PT TPS bertindak tegas untuk mengamankan pelabuhan, setelah diberlakukannya status Siaga 1 untuk Surabaya akibat kejadian bom bunuh diri yang terjadi secara berturut-turut di Surabaya dan Sidoarjo.

"TPS termasuk salah satu objek vital yang perlu dijaga dan dipastikan kualitas keamanannya. Pengecekan yang ketat akan dilakukan sesuai aturan keselamatan dan keamanan yang berlaku, baik pengecekan terhadap orang maupun barang," katanya.

Ia mengatakan, antisipasi keamanan di TPS dilakukan selama 2 minggu ke depan dan tidak menutup kemungkinan akan diperpanjang apabila masih diperlukan.

"Kami juga telah mempersiapkan posko pengamanan di depan gedung, setiap shift ada 4 personel Angkatan Laut yang turut melakukan pengamanan. Selain berkoordinasi dengan angkatan laut, Kami juga berkoordinasi dengan pihak kepolisian," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: