Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Investasi Asing Mau Masuk Indonesia, Luhut: Ini Syaratnya

Investasi Asing Mau Masuk Indonesia, Luhut: Ini Syaratnya Kredit Foto: Kemenko Maritim
Warta Ekonomi, Bandung -

Menko Maritim Luhut B. Pandjaitan mengatakan tawaran investasi pemerintah tidak hanya fokus untuk Tiongkok saja.  Hal ini di sampaikan terkait kelanjutan kerja sama Prakarsa Sabuk dan Jalan (One Belt One Road) (OBOR) dengan Tiongkok.

"Dengan Tiongkok belum ada satupun barang yang sudah jadi," jelas Luhut dalam keterangan resminya di Bandung, Jumat (18/5/2018)

Meskipun bulan lalu pemerintah Tiongkok telah membawa 16 ahli untuk melakukan studi kelayakan ke empat koridor wilayah yang ditawarkan oleh RI, namun, menurut Menko Luhut belum ada keputusan yang dibuat oleh kedua negara. 

"Dengan siapapun yang mau masuk (investasi) kita terbuka, masih proses negosiasi, tinggal kita lihat deal yang mana yang paling menguntungkan bangsa ini," tegas Menko. 

Empat koridor wilayah tersebut adalah Kalimantan Utara, Sumatera Utara, Sulawesi Utara dan Bali.

Purnawirawan Jenderal ini menyebutkan bahwa pemerintah RI selalu mengajukan empat syarat bagi investor asing. "Pertama, mereka harus pakai teknologi yang ramah lingkungan tidak boleh second class technology. Untuk ini, kami pun mencontohkan upaya kami dalam mengatasi masalah Citarum, marine debris dan sebagainya, "bebernya.

Syarat kedua, lanjut Menko Luhut, investor asing harus menggunakan tenaga-tenaga kerja lokal. "Tapi kami sadar bahwa di luar Jawa, saya ulangi di luar Jawa, di daerah-daerah Timur yang masih terpencil masih ada kekurangan kekurangan kita untuk mendapatkan tenaga tenaga ahli," kata Menko menjelaskan tentang alasan perlunya tenaga ahli didatangkan dari luar. 

Namun demikian, masalah ini kini, secara bertahap sedang diselesaikan oleh Kemenristekdikti melalui pendirian sekolah-sekolah politeknik untuk mengatasi kesenjangan suplai tenaga ahli. "Sekarang sudah jalan itu Politeknik," ungkap Menko

"Ini Morowali sebagai study case, per hari ini payroll atau gaji yang dicatat atau yang diberikan oleh perusahaan itu adalah untuk 23 ribu sekian orang. Dari 23 ribu sekian itu, 2.400 pegawai Tiongkok," ungkapnya

Lalu, syarat investasi ketiga adalah investor harus bersedia membangun industri dari hulu ke hilir agar ada nilai tambah. "saya bilang ke PM Tiongkok, Mendag dan Menlunya, bahwa harus ada transfer teknologi. Mereka setuju sehingga ada capacity building,"jelas Menko

Pemerintah saat ini berupaya keras untuk meningkatkan perekonomian dengan membuka keran investasi. Namun dengan koridor yang selektif. Nilai investasi di Indonesia per hari ini adalah USD4,9 miliar. Menurut Menko Luhut, angka ini kemungkinan akan terus berkembang.

Tidak hanya dengan Tiongkok, pemerintah RI sudah punya kerjasama yang sudah direalisasikan. Salah satunya adalah kerja sama pembangunan infrastruktur dengan India. "PM Modi akan datang akhir Mei nanti, beliau malah sudah akan meresmikan ground breaking di Pelabuhan di Banten, membangun RS di Sabang, membangun pelabuhan di Sabang dan investasi di Kulon Progo," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: