Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BPJS Kesehatan dan BRI Sinergi dalam Program Donasi JKN-KIS

BPJS Kesehatan dan BRI Sinergi dalam Program Donasi JKN-KIS Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

BPJS Kesehatan menggandeng PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dalam program Donasi Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Hal ini bertujuan untuk meningkatkan cakupan kepesertaan di Kota Yogyakarta.

Sebanyak 1000 jiwa pedagang Pasar Beringharjo beserta anggota keluarga didaftarkan menjadi peserta program JKN-KIS melalui alokasi dana corporate social responcibility (CSR) sebesar Rp306 juta selama satu tahun ke depan.

Direktur Perluasan dan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan, Andayani Budi Lestari, mengatakan sebagai badan yang diamanahkan untuk menyelenggarakan Program JKN-KIS, BPJS Kesehatan terus berupaya meningkatkan kepesertaan mencapai cita-cita Universal Health Coverage (UHC) pada 1 Januari 2019. Seluruh penduduk diharapkan telah mendapatkan jaminan sosial kesehatan yang akan melindungi tidak hanya kesehatan, tetapi juga finansial ketika dilanda sakit.

"Kami sampaikan terima kasih kepada BRI sebagai salah satu mitra BPJS Kesehatan yang telah memberikan donasi melalui dana CSR-BRI yang digunakan untuk pendaftaran dan pembayaran iuran BPJS Kesehatan bagi pedagang Pasar Beringharjo beserta anggota keluarga," katanya usai menandatangani Perjanjian Kerja Sama dengan BRI tentang penyaluran CSR BRI sebagai donasi JKN-KIS bagi 1000 pedagang Pasar Beringharjo, di Yogyakarta, Jumat (18/5/2018).

Program Donasi JKN-KIS merupakan program yang melibatkan partisipasi masyarakat secara perseorangan atau badan usaha atau lembaga lain yang bertujuan mewujudkan kepedulian kepada masyarakat di lingkungan melalui kontribusi pendaftaran keluarga yang membutuhkan uluran tangan untuk didaftarkan menjadi peserta JKN-KIS.

Program donasi JKN-KIS merupakan wujud dari prinsip gotong royong dan kepedulian kepada sesama demi terwujudnya Indonesia yang lebih sehat.

Andayani menjelaskan peningkatan jumlah cakupan kepesertaan harus diiringi dengan peningkatan kualitas layanan di seluruh aspek layanan pelanggan. Untuk itu, dibutuhkan dukungan dan sinergitas seluruh stakeholder baik itu pemerintahan, organisasi masyarakat dan keagamaan, badan usaha, fasilitas kesehatan, asosiasi profesi, dan bank mitra.

"Kami juga sampaikan terima kasih atas niatan mulia Pemerintah Kota Yogyakarta yang berkeinginan kuat mendaftarkan seluruh penduduknya menjadi peserta Program JKN-KIS," ungkapnya.

Kota Yogyakarta tercatat sudah mencapai UHC pada 1 November 2017 dengan cakupan kepesertaan minimal 95 persen dari total jumlah penduduk. Berdasarkan data masterfile kepesertaan BPJS Kesehatan, cakupan peserta JKN-KIS di Kota Yogyakarta per 30 April 2018 sebanyak 395.079 jiwa dari total jumlah penduduk sebanyak 410.921 jiwa (data konsolidasi dan bersih Ditjen Dukcapil Kemendagri Semester II Tahun 2017) atau sebesar 96,14 persen.

"Sehingga diperlukan langkah-langkah untuk mengoptimalkan kepesertaan JKN-KIS di Kota Yogyakarta yang salah satunya dari segmen pekerja bukan penerima upah (PBPU) melalui program donasi atau CSR," imbuhnya.

Selain melalui program donasi ini, lanjut Andayani, BPJS Kesehatan telah melakukan berbagai macam langkah strategis dalam rangka menuju UHC pada 1 Januari 2019. Misalnya dengan memperluas kanal ataupun akses pendaftaran serta pembayaran iuran. Yakni, pendaftaran melalui mekanisme dropbox di kantor cabang, kantor kabupaten dan di kecamatan, point of service (POS) Lippo Plaza Jogja, BPJS Kesehatan Care Center 1500400, website BPJS Kesehatan, kader JKN dan yang terbaru adalah pendaftaran melalui Aplikasi Mobile JKN. Prosedurnya pun cukup mudah dan pelayanannya sudah tertata dengan baik.

Dia berharap kerja sama yang terjalin baik selama ini tidak hanya terbatas pada perluasan peserta saja, melainkan juga mampu menyukseskan penyelenggaraan Program JKN-KIS yang berkualitas dan berkesinambungan bagi seluruh penduduk Indonesia, khususnya masyarakat Kota Yogyakarta.

"Kerja sama yang kita bangun ini sesungguhnya merupakan bukti nyata nilai gotong royong bangsa Indonesia yang berkomitmen memajukan kehidungan bangsanya," pungkasnya.

Dalam kesempatan tersebut diserahkan secara simbolik Kartu Indonesia Sehat kepada perwakilan Pedagang Pasar Beringharjo yang didaftarkan melalui Program Donasi JKN-KIS ini. Mereka juga diberikan sosialisasi mengenai Program JKN-KIS mulai dari hak dan kewajiban hingga alur prosedur pelayanan kesehatan.

Dari sisi pelayanan kesehatan di wilayah DIY, BPJS Kesehatan bekerja sama dengan 374 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan 61 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL). Khusus untuk Kota Yogyakarta terdapat 59 FKTP yang terdiri atas 18 puskesmas, 11 dokter praktik perorangan, 19 klinik pratama, 4 klinik TNI/POLRI dan 7 dokter gigi  serta 12 FKRTL.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: