Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harkitnas, Gubernur Sumut: Hindari Politik Adu Domba

Harkitnas, Gubernur Sumut: Hindari Politik Adu Domba Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
Warta Ekonomi, Medan -

Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang jatuh pada setiap 20 Mei, diperingati sebagai cikal bakal berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pada tahun 2018 ini adalah peringatan yang ke-110 tahun. 

Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Erry Nuradi mengatakan dalam peringati tahun ini masyarakat Sumut diminta untuk menghindari politik adu domba.

“Kita harus melihat semangat para pendahulu kita, dimana mereka berkumpul dan kemudian bersatu. Yang tidak berapa lama kemudian, kita (Indonesia) meraih kemerdekaan,” katanya ketika menjadi inspektur upacara (irup) pada peringatan Harkitnas tingkat provinsi, di Lapangan Benteng, Medan, Senin (21/5/2018).

Dikatakannya, kondisi sekarang mencerminkan kecukupan dari se abad lalu. Baik dari segi kepemilikan sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA) yang baik, juga didukung dengan infrastruktur yang lebih baik.

“Karena itu jangan sampai terjadi politik devide et impera yang pernah terjadi selama 350 tahun. Sebab sampai hari ini, masih ada kelompok-kelompok tertentu yang ingin mencoba melakukan itu, memecah belah antara kita,” ujarnya.

Selain itu, era digital saat ini, banyak kelebihan dan keuntungan yang didapat. Termasuk akses informasi yang mudah didapatkan. Sehingga jangan sampai, kemudahan dan keunggulan yang ada sekarang  justru menjadikan bangsa terpecah, hanya karena mudah termakan isu negatif, maupun hoax.

“Perekonomian kita tumbuh melalui sistem online. Begitu juga hal lain yang harus kita manfaatkan secara positif. Jangan sebaliknya, menjadikan kita terpecah belah dengan berita negatif, hoax dan adu domba,” katanya.

Sementara Kapolda Sumut Irjen Pol Paulus Waterpauw juga mengajak seluruh masyarakat agar menghayati perjuangan para pendahulu bangsa ini, untuk berjuang lebih baik dari sebelumnya. Karena dengan terus bekerja, Indonesia menjadi negara yang maju.

“Kita harus mewaspadai bahwa pada 2045 itu, HUT ke-100 RI. Itu menjadi modalitas bagi kita, dengan SDM yang jauh lebih siap dibanding negara lain. Tentu ada faktor yang bisa mengganggu dari berbagai pihak seperti narkoba, masuknya berbagai faham, dan hal yang mengganggu kesatuan dan keutuhan muda-mudi, golongan, suku bahkan agama. Karena ini merupakan kelemahan dari bangsa ini,” katanya.

Untu itu lanjut Paulus, semua pihak harus mengintrospeksi diri sendiri, membuka komunikasi yang baik serta saling mendukung untuk melihat kehidupan berbangsa ke depan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: