Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hujan Lebat Tewaskan Lima Warga

Hujan Lebat Tewaskan Lima Warga Kredit Foto: Reuters/Juan Carlos Ulate
Warta Ekonomi, Kolombo -

Hujan lebat di Srilanka menewaskan lima orang, mendorong pihak berwenang memperingatkan akan tanah longsor dan banjir di dataran rendah setelah gerbang limpahan akan dibuka di seluruh pulau Samudera Hindia itu.

Petir menewaskan tiga orang, longsor menewaskan yang keempat dan kematian kelima adalah akibat pohon tumbang, kata pejabat di Pusat Penanggulangan Bencana.

Juru bicara pusat itu, Pradeep Kodippili, menyatakan banjir memaksa pengungsian orang di daerah tempat beberapa sungai meluap, sementara empat kabupaten "siaga satu" untuk kemungkinan longsor.

"Orang di empat kabupaten itu sudah diperingatkan untuk waspada," kata Kodippili kepada Reuters.

Tentara mengirim lebih dari 100 anggotanya dengan lebih dari 25 perahu untuk mengatasi keadaan darurat, kata juru bicaranya, Sumith Atapattu, kepada Reuters.

Mei, awal musim hujan di Srilanka selatan, biasanya menjadi waktu terbasah di daerah itu dalam setahun, berlangsung hingga September. Sejak November hingga Februari, angin barat laut juga mengakibatkan hujan lebat di negara pulau tersebut.

Hujan lebat dan kekeringan sebentar-sebentar menghantam pohon teh, tanaman utama ekspor negara itu, yang menghasilkan lebih dari 1 miliar dolar AS. Hasil teh naik pada tahun lalu untuk pertama kali sesudah empat tahun.

Tapi, cuaca tahun ini belum cukup keras memengaruhi pasar saham dan perusahaan, kata pialang, meskipun perusahaan di industri perkebunan dapat terdampak.

Pertumbuhan di Srilanka mencapai titik terendah dalam 16 tahun dengan 3,1 persen pada 2017, terutama karena banjir, yang menewaskan lebih dari 100 orang, dan kekeringan panjang di beberapa daerah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: