Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ketegangan Geopolitik Bawa Harga Minyak Naik

Ketegangan Geopolitik Bawa Harga Minyak Naik Kredit Foto: Andi Aliev
Warta Ekonomi, New York -

Harga minyak dunia meningkat pada akhir perdagangan, Selasa (22/5/2018) pagi WIB, karena beberapa ketegangan geopolitik tentang Iran dan Venezuela terus mendukung pasar minyak.

Kekhawatiran geopolitik bahwa sanksi AS terhadap Iran dapat mengurangi pasokan minyak mentah negara itu, telah menyebabkan harga minyak melonjak dalam beberapa pekan terakhir.

Presiden AS Donald Trump pekan lalu mengumumkan bahwa Amerika Serikat akan menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran, perjanjian internasional penting yang ditandatangani pada 2015.

Pasar minyak mempertahankan dukungan dari kekhawatiran atas sanksi AS terhadap Iran, karena para pedagang bertaruh tindakan tersebut akan mengurangi pasokan minyak mentah global.

Beberapa analis mengatakan sanksi bisa menghapus satu juta barel per hari minyak mentah Iran dari pasar, sementara yang lain mengatakan dampaknya akan terbatas menjadi kurang dari 500.000 barel per hari.

Pasar sekarang juga mempertimbangkan kemungkinan tambahan sanksi AS terhadap Venezuela setelah pemilihan presiden negara tersebut.

Presiden Venezuela Nicolas Maduro pada Minggu (20/5) mengamankan masa jabatan enam tahun kedua dalam pemilihan presiden. Amerika Serikat secara aktif mempertimbangkan untuk menjatuhkan sanksi minyak terhadap Venezuela, di mana produksi minyaknya telah turun sepertiga dalam dua tahun terakhir ke terendah dalam beberapa dekade.

Dalam perkembangan terkait, raksasa jasa minyak Baker Hughes melaporkan pada Jumat (18/5) bahwa jumlah rig minyak AS tetap stabil di 844 rig minggu ini setelah naik selama enam minggu berturut-turut.

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni, naik 0,96 dolar AS menjadi menetap di 72,24 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent untuk pengiriman Juli, naik 0,71 dolar AS menjadi ditutup pada 79,22 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

Baca Juga: Kader Gerindra Gantikan AWK Sebagai Anggota DPD RI, De Gadjah: Efektif Kawal Kebijakan dan Pembangunan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: