Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hut ke-53, Mendes Luncurkan Aplikasi Desa Kini

Hut ke-53, Mendes Luncurkan Aplikasi Desa Kini Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam peringatan hari ulang tahun ke-53, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, meluncurkan aplikasi multimedia bernama Desa Kini, Senin (21/5/2018).

Menteri Eko mengatakam, peluncuran Desa Kini berupa aplikasi yang terdiri dari empat kanal utama, yaitu kanal berita, video, radio dan jual beli. 

"Kanal berita (www.beritandeso.com) ini berisi informasi seputar pembangunan desa, program desa serta artikel menarik yang dapat menjadi inspirasi pembangunan desa. Kanal ini terafiliasi langsung dengan kanal utama pemberitaan Kemendes." Paparnya dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa (22/5/2018).

Lanjutnya, untuk kanal video ( www.ndeso.tv) terdiri dari empat rubrik utama yaitu berita seputar Kemendes, bincang desa atau talk show yang membahas isu-isu seputar program Kemendes yang sedang menjadi topik hangat. "Rubrik lainnya adalah empat program unggulan Kemendes, yakni Prukades, BUMDes, embung desa dan sarana olah raga desa." tambahnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemendes PDTT, Anwar Sanusi mengatakan, untuk kanal ‘Kata Menteri’ khusus menjawab pertanyaan seputar Kemendes yang diajukan publik atau netizen melalui sosial media.

“Harapannya kanal ini dapat menjawap pertanyan-pertanyaan yang diajukan melalui akun sosial media, baik akun Bapak Menteri maupun akun sosial media Kemendes.  Kanal TV ini juga dapat menyiarkan event atau kegiatan menteri secara langsung (live stream) pada saat kunjungan kerja dan event-event kementerian,” ujarnya.

Sementara kanal radio dimaksudkan untuk menyampaikan informasi melalui audio dengan tiga program, "yakni program desa yang berisi informasi seputar program unggulan, program hiburan dan program Bincang Menteri."

Terakhir, tambah Anwar, kanal jual beli (www.pasarndeso.com) dibuat dengan harapan bisa mempertemukan antara penjual dan pembeli. Kanal ini memberi kesempatan penjual mengelola sendiri lapaknya dan calon pembeli dapat menghubungi langsung penjual layaknya pasar tradisional.

“Saat ini sudah ada sekitar 32 produk dari lima BUMDes yang sudah mengiklankan produk mereka di pasarndeso.com ini,” tukasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Vicky Fadil
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: