Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perusahaan Perkapalan Ini Cari Dana Rp4,2 M dari Pasar Modal

Perusahaan Perkapalan Ini Cari Dana Rp4,2 M dari Pasar Modal Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Steadfast Marine Tbk berencana untuk masuk ke pasar modal melalui penawaran umum perdana saham (IPO). Dalam aksi itu, Perseroan bakal melepas sebanyak-banyaknya 350 juta lembar saham dengan harga penawaran awal sekitar Rp110-Rp120 per saham. Alhasil, dana yang akan diperoleh mencapai Rp3,85 miliar hingga Rp4,2 miliar. 

"Harga penawaran awal sekitar Rp110-Rp120 per saham," ujar Komisaris Utama Steadfast Marine, Eddy Logam, di Jakarta, Senin (21/5/2018).

Eddy menurutkan bahwa seluruh dana hasil hasil IPO akan digunakan sebagai belanja modal lantaran industri ini sarat dengan permodalan yang besar.

"Jadi, sekitar Rp40 miliar itu akan digunakan sebagai belanja modal. Ke depan, masih banyak lagi corporate action untuk perkuat modal," tuturnya.

Selain melepas saham, Steadfast Marine juga menawarkan waran sebanyak 175.001.500 dengan rasio 2:1 dan berdurasi selama satu tahun.

Pada aksi tersebut, Perseroan menunjuk PT Jasa Utama Capital Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. 

Masa penawaran awal pada 21-28 Mei 2018 sehingga diharapkan mendapat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan pada 4 Juni 2018. Pencatatan perdana saham Steadfast Marine di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Juni 2018. 

Direktur Utama Steadfast Marine, Rudy Kurniawan Logam, mengatakan bila perseroan masih membutuhkan banyak kebutuhan pengembangan kapal sehingga Steadfast Marine akan terus memperkuat struktur modal melalui aksi korporasi di pasar modal.

Sejak didirikan pada 2005, Perseroan telah membangun 88 kapal dari beragam jenis, mulai dari kapal keruk, kapal cepat, kapal latih hingga kapal penumpang. Steadfast Marine juga bisa membuat kapal dengan klasifikasi dalam negeri yakni Biro Klasifikasi Indonesia maupun klasifikasi asing.

Menurutnya, saat ini perseroan mendapat kontrak pembuatan 13 kapal dari Kementerian Perhubungan, terdiri atas enam kapal latih dan tujuh kapal perintis tol laut. Selanjutnya, Steadfast Marine akan menggarap pesanan kapal dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebanyak tiga unit.

"Kami sedang menjajaki kerja sama pembuatan kapal pesiar yang merupakan pasanan dari Australia dengan ukuran 40-50 meter," pungkasnya. 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: