Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Keperkasaan Dolar Bikin Rupiah Makin Meringis

Keperkasaan Dolar Bikin Rupiah Makin Meringis Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

Nilai tukar rupiah merosot ke level terendah sejak Oktober 2015 yaitu Rp14.178 per dolar AS walaupun Bank Indonesia (BI) telah meningkatkan suku bunga pekan lalu untuk mempertahankan kurs Rupiah.

Menurut Chief Market Strategist FXTM, Hussein Sayed, apresiasi dolar adalah faktor utama di balik depresiasi rupiah sehingga mata uang Indonesia ini berpotensi semakin merosot.

"Dolar meningkat ke level tertinggi baru di tahun 2018 pada hari Senin (21/5/2018). Secara keseluruhan, dolar sudah meningkat lebih dari 6,3% dibandingkan titik terendahnya di bulan Februari," ujar Hussein di Jakarta, Selasa (22/5/2018).

Dirinya mengatakan, penguatan mata uang AS saat ini terutama karena prospek ekonomi yang membaik dan kenaikan suku bunga. Namun, kelanjutan peningkatan di jangka pendek bergantung pada notulen FOMC yang dirilis pada Rabu pekan ini.

Fed telah mengubah bahasanya sehubungan dengan inflasi dan menjadi sedikit lebih bullish, tapi pernyataan terakhir Fed tidak mengindikasikan pengetatan kebijakan moneter secara lebih cepat.

"Kita akan mengetahui dari notulen ini apakah Fed siap untuk mengatasi inflasi atau akan berhati-hati agar tidak meningkatkan suku bunga terlalu cepat. Mari, kita simak pendapat para pejabat Fed mengenai bagaimana harga minyak di atas $80 dapat memengaruhi kebijakan moneter dalam sejumlah pidato pejabat Fed yang dijadwalkan pekan ini," jelasnya.

Ke depan, ekspektasi pasar sepertinya akan meningkat terhadap kenaikan suku bunga acuan BI lebih lanjut guna membantu rupiah di kala dolar menguat. Kemudian, perhatian investor akan tertuju pada rilis data pertumbuhan kredit Indonesia yang dapat memberi gambaran tentang perubahan total kredit dan sewa sepanjang April.

"Pertumbuhan kredit yang sehat dapat meningkatkan optimisme terhadap ekonomi Indonesia," ucapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: