Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Zulhas: Negara Miskin Kalau Kualitas SDM Rendah

Zulhas: Negara Miskin Kalau Kualitas SDM Rendah Kredit Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Warta Ekonomi, Manado -

Ketua MPR Zulkifli Hasan mengungkapkan bahwa tidak ada negara miskin tanpa sebab dan umumnya karena kualitas sumber daya manusia yang rendah.

"Satu negara akan menjadi negara miskin jika negara tersebut juga miskin (kualitas) sumber aya manusia (SDM)," kata Zulkifli saat sosialisasi Empat Pilar MPR dan "Roadshow Seminar Motivasi Spirit Of Indonesia' Kami Indonesia" di Universitas Sam Ratulang (Unsrat) di Manado, Sulawesi Utara, Selasa (22/5/2018).

Jika sebuah negara tidak memiliki SDM yang berkualitas maka negara itu akan menjadi miskin. "Sebab jika hanya mengandalkan eksploitasi sumber daya alam tanpa pengelolaan yang berkualitas, lama kelamaan akan habis dan kemudian terpuruk," katanya.

Contoh negara Singapura sangat miskin sumber daya alam tapi sangat kaya sumber daya manusia berkualitas. Singapura muncul sebagai negara yang sangat baik perekonomiannya dan menjadi negara yang disegani walaupun wilayahnya kecil.

"Dan banyak negara yang hanya mengandalkan sumber alam, lama kelamaan habis miskin," katanya.

Hadir dalam acara tersebut, mantan Ketua KPK Abraham Samad, anggota MPR/DPT dari Fraksi Nasdem Akbar Faisal, anggota DPD RI Provinsi Sulut Benny Ramdani, anggota MPR Kelompok DPD RI dan CEO Kammi Indonesia Asri Annas, Sekretaris Daerah Provinsi Sulut Edwin Silangen, Rektor Unsrat) Ellen Joan Kumaat serta para dekan, dosen dan mahasiswa Unsrat.

Zulhasan menegaskan, melihat fakta yang ada generasi muda harus bangkit untuk meningkatkan kualitas dan mutu diri. Yang utama adalah selain kuasai ilmu dan teknologi serta nilai-nilai luhur juga harus menjadi sosok yang berani maju ke depan.

"Dengan begitu kalian akan muncul menjadi sosok yang berani," katanya.

Namun, kata Zulhasan, semua penguasaan ilmu dan teknologi tidak akan cukup jika generasi muda tidak mengetahui jati dirinya, tidak mengetahui dan memahami berasal dari mana dirinya. Bahkan dari hal-hal sederhana seperti tidak mau tahu kondisi daerah asalnya seperti tingkat kemiskinannya, kondisi kesehatan penduduknya bahkan sampai tidak mengetahui nama kepala daerahnya sendiri.

Jika generasi muda mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi plus sangat mengenal jati dirinya, maka akan muncullah generasi-generasi Indonesia yang kemudian bermetamorfosis memperkaya sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas.

"Sehingga Indonesia akan muncul menjadi negara yang makmur dan sejahtera serta disegani dunia," katanya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: