Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Komisi XI Minta Pengganti Agus Harus Lebih Baik

Komisi XI Minta Pengganti Agus Harus Lebih Baik Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo akan memasuki pensiun pada Rabu (23/5) besok dinilai telah mewariskan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) sebesar Rp14.200.

Anggota Komisi XI DPR RI, Mukhammad Misbakhun mengatakan hal itu pada rapat kerja Komisi XI dengan Bank Indonesia, di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa. Menurut Misbakhun, dirinya patut menyampaikan catatan kritis perihal perjalanan nilai tukar rupiah selama lima tahun terakhir, karena pada saat Agus Martowardojo dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia, pada Mei 2013, nilai tukar rupiah terhadap USD Rp9.700.

Namun lima tahun kemudian, kata dia, pada saat Agus Martowardojo akan memasuki pensiun nilai tukar rupiah terhadap USD sudah mencapai Rp14.200.

"Selama lima tahun Pak Agus Marto memimpin Bank Indonesia sejak Mei 2013, memiliki catatan tersendiri bagi perjalanan nilai tukar rupiah. Ini akan menjadi catatan sejarah," Misbakhun.

Politisi Partai Golkar itu menambahkan, pada akhir masa jabatannya Agus Martowardojo telah mewariskan legacy kepada bangsa Indonesia yakni nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada angka Rp14.200.

"Angka ini akan dicatat oleh bangsa dan negara," kata Misbakhun Rapat kerja antara Komisi XI DPR RI dengan Bank Indonesia, agendanya adalah pelaporan capaian hasil kerja Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo selama lima tahun, pada 2013-2018.

Mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan itu menegaskan, selisih nilai tukar dan perjalanan rupiah belakangan ini harus menjadi catatan bagi Gubernur Bank Indonesia yang baru pengganti Agus Martowardojo.

"Harus ada solusi konkret untuk menguatkan nilai tukar rupiah.

Angka Rp14.200 ini akan menjadi catatan baru bagi bangsa Indonesia," katanya.

Menurut Misbakhun, nilai tukar rupiah Rp14.200, akan dibawa kemana? "Apakah Pemerintah akan melakukan redominasi atau akan menurunkannya melalui mekanisme yang ada?" kata Misbakhun.

Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Timur II ini menambahkan, cadangan devisa Indonesia pada akhir April 2018 adalah 124,9 miliar dolar AS. Saat ini, cadangan devisa turun menjadi 105,2 miliar dolar AS karena ada operasi moneter ketika kurs dolar memasuki angka Rp14.000. Misbakhun pun mempertanyakan efektivitas operasi moneter yang dilakukan Bank Indonesia.

Padahal, kata dia, Bank Indonesia saat ini tidak hanya memiliki undang-undang tersendiri, tetapi juga diperkuat dengan UU Transfer Dana dan UU Devisa Bebas. Misbakhun mengkritisi fundamental ekonomi Indonesia yang kuat seharusnya tak terlalu terpengaruh oleh gejolak nilai tukar mata uang di mancanegara.

"Gubernur Bank Indonesia mendatang harus memiliki strategi jangka panjang untuk membangun bank sentral yang baik," katanya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: