Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Renovasi Pasar Atas Bukittinggi Telan Anggaran Rp355 M

Renovasi Pasar Atas Bukittinggi Telan Anggaran Rp355 M Kredit Foto: Kementerian PUPR
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya akan melakukan pembangunan kembali Pasar Atas Kota Bukittinggi, Provinsi Sumatera Barat, yang pada akhir Oktober 2017 lalu mengalami kebakaran. Anggaran untuk merekonstruksi pasar tersebut hampir Rp355 miliar dari APBN.

Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR, Endra S. Atmawidjaja, menuturkan pada tahun 2018, Kementerian PUPR telah menyiapkan anggaran sebesar Rp59 miliar untuk memulai pembangunan fisik, dan selanjutnya untuk tahun depan dianggarkan sebesar Rp295 miliar.

"Hampir Rp355 miliar untuk renovasi (total) pasar dari APBN sesuai perintah Pak Presiden. Tapi, desainnya sebagian dari Pemerintah Kota Bukittinggi," kata Endra dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (22/5/2018).

Anggaran tersebut akan digunakan untuk pekerjaan bangunan gedung Pasar Atas seluas 39.200 meter persegi dan dapat menampung kios ukuran 3x4 meter sebanyak 763 unit, lapak 1,5x2 meter sebanyak 542 unit, dan parkir 400 kendaraan roda 4. Pasar ini nantinya akan memiliki tiga lantai dan satu basement untuk parkir kendaraan.

Endra menambahkan, rekonstruksi Pasar Atas menggunakan desain baru dengan konsep green bulding dengan sirkulasi yang lebih baik.

"Kebakaran yang kemarin terjadi, salah satunya karena sirkulasi udaranya jelek sehingga api cepat sekali menjalar. Target selesai pembangunannya November 2019," jelas Endra.

Menurut Endra, area pasar yang akan dibangun sudah siap untuk groundbreaking setelah lebaran 2018. Jika berkenan, Presiden Joko Widodo yang akan melakukan groundbreaking. Namun jika berhalangan, tetap akan dimulai pembangunannya dan kemungkinan beliau akan meninjau saat proses pembangunan berjalan.

"Pasar ini penting untuk denyut nadi Kota Bukittinggi dan memiliki nilai sejarah karena Bukittinggi pernah jadi ibu kota (sementara) negara RI,” kata Endra.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ratih Rahayu
Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: