Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terima Bantuan Wirausaha Pemula, Mahasiswa Ini Bangkit dari Kegagalan

Terima Bantuan Wirausaha Pemula, Mahasiswa Ini Bangkit dari Kegagalan Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Muhammad Iqbal Nur Ristiyanta (21), seorang mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta ini sudah mampu mengelola usahanya sendiri dengan omzet rata-rata per hari Rp900 ribu sampai Rp1 juta sejak menerima bantuan Program Wirausaha Pemula (WP) dari Kementerian Koperasi dan UKM.

Iqbal membuka usaha Cafe Wakinem Coklat di Plaza Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Yogyakarta. Sebelum berkembang seperti sekarang ini, Iqbal sempat merintis usaha keripik cokelat hingga mengalami jatuh bangun. Tetapi, karena jiwa kreativitasnya dalam mengelola usaha membuat dia bisa bangkit kembali.

"Pertama, dulu kita mulai usaha tuh gagal karena kita menjual keripik cokelat sebelum menjual cokelat. Keripik coklat dulu namanya sempat Cokelat Pasto. Habis itu saat kita menjual itu kalah pamor dengan cokelat-cokelat yang sudah ada di pasaran seperti cokelat Silverqueen, cokelat Delfi, dan sebagainya," ceritanya.

Setelah usahanya gagal, Iqbal memutar otak dengan mengubah nama produknya dengan nama yang kejawaan, yaitu Wakinem. Setelah berganti nama, orang mulai ramai membelinya. Berawal dari rasa penasaran, orang-orang sekitar kampus pun mulai suka dengan jajanan cokelat Wakinem milik Iqbal.

"Lalu, kita coba mengembangkan bisnis, tidak cuma hanya menjual cokelat batang, tetapi juga menjual berbagai minuman berbahan dari cokelat yaitu Wakinem Cafe," ujar Iqbal.

Awalnya Cafe Wakinem hanya menjual minuman, lalu Iqbal menangkap peluang pasar yang baru. Ternyata permintaan pasarnya berbeda, mereka ingin sesuatu yang bisa sambil nongkrong, dan sambil makan-makanan ringan. Akhirnya, Iqbal berinisiatif mengembangkan usaha cokelat batangan, bahkan juga merambah ke industri franchise.

Di saat usahanya sedang berjalan, datanglah bantuan program WP dari Kementerian Koperasi dan UKM. Iqbal mendapat kucuran dana sebesar Rp13 juta untuk pengembangan usahanya. Iqbal sangat bersyukur bisa mendapatkan bantuan tersebut. Saat itu hampir 200 orang dari berbagai kalangan mengikuti seleksi, namun akhirnya nama Iqbal terpilih bersama 19 orang lainnya.

"Ceritanya, dulu ada informasi dari kampus tentang seleksi internal, dulu dari seluruh mahasiswa wirausaha itu disaring sekitar ada 30 orang dari seluruh program. 'Kan di UNY sendiri banyak program wirausaha, ada PMW, ada inkubator wirausaha, dan ada juga program-program seperti yang diselenggarakan oleh kementerian," katanya.

Bantuan dana itu akhirnya dipergunakannya untuk pengembangan bisnis. Selain membeli peralatan usaha seperti kompor dan freezer, Iqbal ingin membuat gerobak sehingga bisa menjual cokelat Wakinem di berbagai area, tidak hanya di Plaza UNY saja dan ingin pula membuka cabang di tempat lain. Keinginan ini yang belum tercapai hingga saat ini lantaran masih terkendala.

"Saya pengembangannya itu ingin jadikan Wakinem di sini sudah lumayan overloaded ya. Jadi, kalau misalnya siang seperti itu suka ramai. Jadi, saya ingin kembangin buat gimana caranya buka cabang-cabang kecil, gerobak-gerobak kecil yang nantinya saya sebarkan di berbagai area agar namanya bisa semakin mumbul dan di situ nanti dapat penghasilan sedikit demi sedikit dari gerobak itu," ucap dia.

Iqbal menjalani usahanya ini sudah hampir 4 tahun dengan menjual dua jenis produk yakni Cafe Wakinem yang dijual di Plaza UNY serta cokelat Wakinem dan kurma cokelat yang pabriknya ada di Bantul. Ia dibantu tiga rekannya yang masing-masing berperan sebagai pembuat, marketing, dan bagian keuangan. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: