Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

OJK: Rencana BRI ke Muamalat Tanpa Intervensi

OJK: Rencana BRI ke Muamalat Tanpa Intervensi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Otoritas Jasa Keuangan mengatakan bahwa pihaknya dan pemerintah selama ini tidak pernah mengintervensi atau mendorong PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk untuk melakukan penjajakan dalam akuisisi PT Bank Muamalat Tbk.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso, menuturkan, itu semua adalah aksi korporasi antara pemegang saham pengendali/PSP (di Bank Muamalat) dan investor. Semuanya adalah proses bisnis. Muamalat memang sedang mencari investor untuk membantu penambahan modal bank.

"Namun, seluruh calon investor yang dilirik Muamalat murni hasil penjajakan antara kedua pihak terkait, tanpa intervensi regulator dan pemerintah selaku pemegang saham mayoritas BRI," kata Wimboh di Jakarta, Rabu (23/5/2018).

Menurut Wimboh, calon investor bisa siapa saja. Hal itu merupakan hubungan antara PSP dan investor. Kalau PSP tidak bisa setor, pihaknya akan minta cari investor lain untuk setor.

BRI, bank dengan laba terbesar di Indonesia, dikabarkan sedang melakukan penjajakan untuk turut membantu permodalan Muamalat, bank syariah tertua di Indonesia yang sahamnya juga dikuasai Islamic Development Bank (IDB) dengan porsi 32,7%.

Wimboh mengatakan pihaknya masih menunggu rencana aksi IDB, sebagai salah satu pemegang saham, untuk menyelamatkan Muamalat. Dia enggan mengungkapkan skema penyelamatan Muamalat yang sedang dirancang OJK.

"Tunggu saja nanti, kita lihat investornya," ujarnya.

Adapun pangkal permasalahan Muamalat adalah para pemegang saham yang tidak dapat melakukan penambahan modal. Padahal, penambahan modal dibutuhkan agar Muamalat dapat menumbuhkan aset dari angka Rp62 triliun dan melakukan ekspansi bisnis.

Namun, jika melihat indikator kinerja Muamalat, memang perlu ada pembenahan, seperti rasio pembiayaan bermasalah (NPF) yang pada akhir 2017 menyentuh 4,3%, naik dari 3,8% di 2016.

Direktur Utama Bank Muamalat, Achmad K. Permana, sempat melontarkan harapan besar agar pemerintah masuk dan menambah modal Muamalat. Mekanisme masuknya pemerintah ke Bank Muamalat, dapat melalui aksi korporasi bank BUMN ataupun bank syariah milik BUMN.

"Menurut saya, ini adalah momentum kalau ada investor lokal apalagi kalau bisa masuk dari pemerintah," ujar Permana di Komisi XI DPR, April 2018 lalu,

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: