Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sultan Akan Fasilitasi Warga Merapi yang Mengungsi

Sultan Akan Fasilitasi Warga Merapi yang Mengungsi Kredit Foto: Antara/Fikri Yusuf
Warta Ekonomi, Yogyakarta -

Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengatakan pemerintah daerah akan selalu memfasilitasi warga di sekitar Gunung Merapi yang mengungsi saat terjadi peningkatan aktivitas gunung api aktif di perbatasan DIY dan Jawa Tengah tersebut.

"Warga yang turun tentu akan difasilitasi. Kalau memang merasa takut, ya, biarkan mengungsi. Perasaan orang berbeda-beda," kata Sultan HB X usai mengunjungi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Kamis (24/5/2018).

Menurut dia, warga yang tinggal di sekitar Gunung Merapi sudah memahami karakter gunung tersebut bahkan sudah melakukan persiapan yang matang, misalnya mengemas barang-barang penting, seperti pakaian dan surat berharga sehingga saat terjadi letusan sudah tinggal dibawa.

"Warga sudah memahami jika 4 tahun sekali akan terjadi peningkatan aktivitas. Mereka sudah bersiap-siap," katanya.

Ia menambahkan bahwa erupsi Gunung Merapi membutuhkan proses sehingga sangat dimungkinkan untuk melakukan persiapan guna menghindari korban.

"Tinggal masyarakatnya mau mengikuti arahan atau tidak? Ini 'kan bukan gempa bumi yang akibatnya dirasakan saat itu juga," katanya.

Untuk penanganan pascaerupsi, lanjut Sultan, masih menjadi tanggung jawab dari Pemerintah Kabupaten Sleman. Meskipun demikian, Pemerintah Provinsi DIY siap turun tangan membantu jika diperlukan. "Ada dana tidak terduga yang bisa digunakan," katanya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Biwara Yuswantana mengatakan bahwa dana tidak terduga yang dianggarkan melalui APBD DIY tahun ini mencapai Rp9,5 miliar. "Belum ada permintaan dari Sleman," katanya.

Sampai saat ini, bantuan yang sudah didistribusikan oleh BPBD DIY adalah kebutuhan logistik, di antaranya tikar, permakanan, "family kit", dan sukarelawan.

Untuk pengungsi, Biwara menyebut ada sekitar 50 hingga 55 warga usia lanjut yang menjadi pengungsi di Glagahharjo.

"Warga yang berusia lebih muda, tetap beraktivitas seperti biasa," katanya.

Pada hari Kamis (24/5) hingga pukul 13.00 WIB, Gunung Merapi sudah mengalami dua kali letusan. Letusan pertama terjadi pukul 02.56 WIB selama 4 menit dengan ketinggian kolom 6.000 meter dan letusan kedua terjadi pukul 10.48 WIB berdurasi 2 menit dengan tinggi kolom letusan 1.500 meter.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi menyebut kondisi Merapi dalam tahapan menuju proses letusan magmatis.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: