Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis sore, bergerak menguat sebesar 60 poin menjadi Rp14.127 dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.187 per dolar AS.
"Dolar AS kehilangan momentum penguatannya setelah minutes FOMC dipandang dovish," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta.
Ia mengemukakan minutes FOMC menunjukkan sebagian besar pembuat kebijakan menilai kemungkin kenaikan suku bunga selanjutnya akan sesuai dengan ekspektasi pasar, namun The Fed juga akan mentoleransi besaran inflasi.
"Itu menunjukkan bahwa The Fed tidak terburu-buru untuk menaikan suku bunga," ucapnya.
Analis PT Valbury Asia Futures, Lukman Leong menambahkan bahwa masih cukup kuatnya harapan pasar terhadap ekonomi nasional pada tahun ini menjadi salah satu faktor yang menjaga pergerakan rupiah.
"Meski suku bunga BI naik, namun pasar optimis ekonomi Indonesia di atas 5 persen dapat tercapai," tuturnya.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Kamis (24/5) mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah ke posisi Rp14.205 dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.192 per dolar AS.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
