Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jalan Indonesia Menuju Kemandirian Pangan (I)

Warta Ekonomi -

WE.CO.ID, Jakarta - Di lingkup Institut Pertanian Bogor, penggalan dari pidato Presiden Soekarno saat peletakan batu pertama pembangunan kampus di Baranangsiang, Bogor, Jawa Barat pada 1952, selalu "diwariskan" secara turun temurun oleh pimpinan perguruan tinggi itu.

Ketika itu, pernyataan Bung Karno --panggilan karib Soekarno--yakni "...soal persediaan makanan rakyat ini bagi kita adalah soal hidup atau mati..." Artinya, bagi suatu bangsa, terlebih Indonesia dengan jumlah pendudukan yang semakin bertambah, maka kemandirian pangan adalah sebuah keniscayaan yang harus dijaga pemerintahnya, siapa pun yang berkuasa.

Julukan Indonesia sebagai negara agraris, yang semestinya kecukupan, ketahanan, dan kemandirian pangan, kini jelas berbeda dengan 10 tahun terakhir.

Tidak sedikit akademisi dan LSM bidang pertanian mengingatkan mengenai kritisnya kecukupan pangan di Indonesia manakala tidak sedikit komoditas pertanian "banjir impor" dari negara lain.

Barangkali, kondisi semacam itu tidak bisa lagi disikapi dengan pernyataan prihatin karena ancaman kemandirian pangan sudah di depan mata.

Tentu saja, dalam kondisi demikian, menjadi sangat urgen untuk bertanya bagaimana upaya mencapai kemandirian pangan di tengah ketimpangan produksi pangan dunia? Apalagi, dalam waktu dekat, yakni pada 24-27 Oktober di Padang, Sumatera Barat, akan dilaksanakan peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) 2013.

Terkait HPS 2013, dalam laman Kementerian Pertanian http://www.deptan.go.id/news/detailevent.php?id=160 dinyatakan HPS dimulai sejak Food and Agriculture Organization (FAO) --Badan Pangan dan Pertanian PBB-- menetapkan "World Food Day" melalui Resolusi PBB No. 1/1979 di Roma Italia, di mana dipilih tanggal 16 Oktober yang bertepatan dengan terbentuknya FAO.

Sejak saat itu disepakati bahwa mulai tahun 1981, seluruh negara anggota FAO termasuk Indonesia memperingati HPS secara nasional pada setiap tahun.

Momentum kepedulian Kementerian Pertanian menyatakan penyelenggaraan HPS di Indonesia dijadikan momentum dalam meningkatkan pemahaman dan kepedulian masyarakat dan para pemangku kepentingan terhadap pentingnya penyediaan pangan yang cukup dan bergizi, baik bagi masyarakat Indonesia maupun dunia.

Disebutkan pula peningkatan jumlah penduduk, konversi lahan untuk pemukiman dan industri, perubahan iklim menjadi tantangan bagi pengembangan sektor pertanian, perikanan dan kelautan serta kehutanan.

Namun demikian peningkatan ketersediaan pangan melalui sektor pertanian, perikanan dan kelautan serta kehutanan, harus tetap memperhatikan keseimbangan ekosistem dan ramah lingkungan serta tidak mengancam keanekaragaman hayati.

Di samping itu ketahanan pangan nasional suatu negara berbasis sumber daya lokal juga menghadapi tantangan di era globalisasi dan perdagangan bebas, di mana produk pangan impor "membanjiri" pasar konsumen.

Apabila hal ini dibiarkan maka kerawanan pangan akan menjadi lebih rentan, bukan hanya diakibatkan oleh bencana alam namun juga faktor lainnya seperti inflasi dan kenaikan harga produk pangan impor yang tidak diimbangi dengan kenaikan pendapatan dan daya beli masyarakat dalam negeri.

Oleh karena itu optimalisasi sumber daya lokal sangat diperlukan untuk mencapai kemandirian pangan.

Kerja sama dan sinergitas di antara berbagai pemangku kepentingan sangat diperlukan, dalam peningkatan produksi pangan yang bergizi dan berkelanjutan, untuk pemenuhan pangan secara nasional, yang pada akhirnya juga dapat berkontribusi terhadap pemenuhan pangan dunia.

Sumber daya lokal Jika Organisasi Pangan Dunia (FAO) telah menetapkan tema peringatan HPS ke-33 Tahun 2013 adalah "Sustainable Food Systems for Food Security and Nutrition" (Sistem Pangan Berkelanjutan untuk Ketahanan Pangan dan Gizi), selaras dengan itu tema nasional HPS adalah "Optimalisasi Sumber Daya Lokal Menuju Kemandirian Pangan" Tema tersebut dipilih Kementan dengan pertimbangan Indonesia kaya akan berbagai sumber daya alam sebagai sumber pangan lokal yang memiliki nilai gizi tinggi.

Pangan juga merupakan kebutuhan dasar manusia yang senantiasa harus dipenuhi dan ketersediaan pangan dalam suatu bangsa merupakan suatu keharusan agar bangsa tersebut dapat mandiri.

Di samping itu, fluktuasi harga pangan dunia akibat perubahan iklim dan berbagai tantangan produksi pangan dunia perlu disikapi dengan mengoptimalkan sumber daya pangan lokal untuk kemandirian pangan.(Ant/Andi Jauhari) BERSAMBUNG

Redaksi

Foto: Sufri Y.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: