Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kabar Baik untuk Para Vegan, Aplikasi Khusus Produk Vegetarian Diluncurkan

Kabar Baik untuk Para Vegan, Aplikasi Khusus Produk Vegetarian Diluncurkan Kredit Foto: Ning Rahayu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Aplikasi marketplace berplatform android yang khusus untuk produk vegetarian diluncurkan dengan mengambil nama VG House.

CEO dan Founder VG House Karim Taslim di Jakarta, Sabtu (26/5/2018), mengatakan pihaknya mengembangkan aplikasi marketplace berplatform android tersebut karena selama ini tantangan terbesar komunitas vegetarian/vegan adalah sulit menemukan rumah makan/restoran vegetarian di lokasi-lokasi tertentu, terutama di daerah wisata.

"Mereka juga kerap kesulitan mendapatkan material pangan, 'snack', makanan ringan, atau kudapan dan bumbu masak yang berlabel vegetarian/vegan," katanya.

Karim mengakui sebagian komunitas vegan sulit untuk mendapatkan produk-produk gaya hidup ("fashion, green product, cosmetic, dan body care") yang berlabel vegetarian/vegan. Di sisi lain, komunitas itu juga merasakan terbatasnya akses terhadap berita/informasi seputar vegetarian/vegan.

Oleh karena itulah, pihaknya mengembangkan VG House yang diharapkan mampu menjadi solusi bagi komunitas vegetarian/vegan.

"VG-House adalah aplikasi marketplace produk-produk berbasis nabati, saat ini baru tersedia di Google Play Store untuk pengguna android," imbuhnya.

Fitur yang ditawarkan VG-House yakni VG-Resto berupa layanan pesan antar makanan dari berbagai resto atau rumah makan vegetarian/vegan. Ada pula marketplace untuk produk-produk berupa bahan makanan dan minuman nabati, bumbu/rempah dari bahan nabati, produk-produk ramah lingkungan, produk pertanian meliputi sayur mayur, buah-buahan, palawija, biji-bijian, kopi, teh, dan minyak makan, serta kosmetik vegan dan produk perawatan tubuh yang bebas "animal testing".

"Ke depan aplikasi akan dilengkapi dengan penunjang `digital lifestyle', seperti isi ulang pulsa, kios pembayaran (PPOB), dan 'ticketing'," katanya.

Karim optimistis masa depan VG House cerah sebab berdasarkan data yang dirilis Indonesia Vegetarian Society (IVS), komunitas vegetarian dan vegan di Indonesia (2017), berkisar gua juta orang yakni mereka yang ber-vegetarian/vegan secara konsisten dan penuh waktu. Jumlah tersebut belum termasuk kelompok semi vegetarian (bervegetarian di hari-hari khusus atau sekali dalam seminggu), mereka yang ber-vegetarian/vegan atas anjuran dokter untuk alasan kesehatan/pemulihan penyakit (selama kurun waktu tertentu), mereka yang ber-vegetarian/vegan untuk alasan kecantikan.

Pasar potensial, menurut Karim, juga terbuka lebar untuk wisatawan lokal maupun mancanegara yang berasal dari kalangan vegetarian/vegan.

"Selain juga umat muslim yang pada kondisi ketika tidak menemukan makanan halal, maka makanan vegetarian/vegan adalah alternatif utama yang mereka pilih," ungkapnya.

Pihaknya juga melihat generasi milenial sebagai pasar potensial mengingat kecenderungannya yang relatif adaptif terhadap tren dan gaya hidup sehat. (HYS/Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Hafit Yudi Suprobo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: