Tekan Laju Inflasi, Pemkot Makassar Dorong Pengembangan UMKM

Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar terus berupaya menekan laju inflasi. Bekerjasama dengan sejumlah instansi terkait, berbagai upaya terus dilakukan. Bukan cuma mendorong stabilisasi harga komoditas strategis, tapi juga berbagai langkah inovatif.

Penjabat Sekretaris Kota Makassar, AM Yasir, Jumat (25/5/2018) mengungkapkan guna menekan laju inflasi, pihaknya telah melakukan berbagai inovasi melalui program lorong garden. Program itu mendorong tumbuhnya industri rumah tangga dengan hadirnya 1.000 Usaha Mikro Kecil dan Menengah alias UMKM.

"Dengan hadirnya 1.000 UMKM mampu meningkatkan laju  pertumbuhan ekonomi Kota Makassar mencapai 8,2 persen pada 2017," tutur Yasir.

"Dengan laju pertumbuhan ekonomi  yang meningkat tentunya mampu menyerap tenaga kerja yang banyak, mengurangi tingkat pengangguran serta meningkatkan daya beli masyarakat," sambung dia.

Laju inflasi Makassar terbilang tinggi. Periode 2016, Makassar bahkan tercatat sebagai daerah dengan laju inflasi tertinggi se-Sulsel bila dibandingkan dengan 11 kabupaten/kota yang menjadi daerah perhitungan inflasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS). 

Laju inflasi Makassar mengikuti pola laju inflasi provinsi Sulsel dan nasional yang masing masing sebesar 5,34 persen dan 5,48 persen. Adapun inflasi Makassar tercatat rata-rata 5,54 persen per tahun pada periode 2012 hingga 2016.

Kepala Bappeda Kota Makassar, Hadijah Ariani, menambahkan perlu adanya peningkatan koordinasi antara dinas maupun instansi terkait dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui sinergitas multipihak dalam pemberdayaan lorong. Muaranya tentu pemberdayaan UMKM yang diharapkan berdampak pada tertekannya inflasi.

"Semuanya kita bahas dengan melibatkan pihak pihak terkait di dalamnya untuk menyamakan tujuan yaitu menekan laju inflasi di Makassar," pungkasnya.