Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lebaran 2018, BPH Migas Prediksi Konsumsi BBM Naik 14%

Lebaran 2018, BPH Migas Prediksi Konsumsi BBM Naik 14% Kredit Foto: Antara/Hs Putra Pasaribu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Pengatur Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memprediksi konsumsi BBM akan mengalami kenaikan 14% selama Lebaran 2018.

Data BPH Migas yang diperoleh di Jakarta, Sabtu (26/5/2018), menyebutkan, selama masa Satgas Lebaran 2018, konsumsi BBM gasoline (bensin) secara nasional diperkirakan naik rata-rata 14% menjadi 104.502 kiloliter per hari dari kondisi normal 91.971 kiloliter per hari.

Kenaikan konsumsi gasoline tertinggi pada arus mudik diperkirakan terjadi pada 9 Juni 2018 (H-6) menjadi 124.093 kiloliter atau naik 35% dan pada 13 Juni 2018 (H-2) menjadi 121.337 kiloliter (32%).

Sementara pada arus balik, kenaikan konsumsi tertinggi diperkirakan pada 19 Juni 2018 (H+4) sebesar 121.064 kiloliter (32%) dan pada 23 Juni 2018 (H+8) sebesar 118.510 kiloliter (29%).

Untuk konsumsi BBM jenis gasoil secara nasional diperkirakan naik rata-rata 8% menjadi 38.077 kiloliter per hari dari semula 35.286 kiloliter per hari.

Kenaikan tertinggi konsumsi gasoil diperkirakan terjadi pada 9 Juni 2018 (H-6) sebesar 55.122 kiloliter (56%) dan penurunan konsumsi terjadi signifikan pada hari H menjadi 14.205 kiloliter.

Mengatasi kenaikan konsumsi BBM tersebut telah disiapkan peningkatan stok BBM serta beberapa layanan tambahan khusus untuk kondisi kepadatan arus mudik di jalur-jalur utama maupun wisata.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali menyelenggarakan Posko Nasional ESDM Hari Raya Idul Fitri 2018 dengan menunjuk BPH Migas sebagai koordinator posko.

Posko Nasional ESDM akan memulai masa kerjanya pada H-15 sampai H+13 Idul Fitri yaitu pada 31 Mei 2018 sampai 28 Juni 2018.

"Tim posko akan memantau setiap hari dengan dibagi menjadi dua shift, bertempat di BPH Migas. Rencana pemantauan langsung lapangan difokuskan ke daerah-daerah infrastruktur sektor-sektor ESDM termasuk objek vital nasional serta jalur terkait penyediaan dan pendistribusiannya," jelas Kepala BPH Migas, Fanshurullah Asa.

Bidang-bidang yang dipantau oleh Posko Nasional ini antara lain BBM baik subsidi maupun nonsubsidi, gas LPG 3 kg, jaringas gas kota (jargas), listrik, dan geologi. Namun, titik berat pemantauan akan dilakukan pada BBM dan LPG 3 kg.

"Yang mesti kami betul-betul perhatikan adalah untuk BBM dan LPG 3 kg. Di luar itu relatif aman. Contohnya listrik. Karena listrik itu, selama menjelang Idul Fitri, mulai 8-20 Juni itu Insyaa Allah semua kantor dan pabrik akan tutup, jadi listrik akan turun, berkisar sampai 20 %. Kalau untuk Pulau Jawa mungkin sampai 30%," ujarnya. (FNH/Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: