Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PPA Upayakan Merpati Airlines Kembali Mengudara

PPA Upayakan Merpati Airlines Kembali Mengudara Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Salah satu maskapai penerbangan milik Pemerintah Indonesia yakni Merpati Nusantara Airlines (Merpati) tampaknya akan diupayakan untuk kembali beroperasi.

Direktur Utama PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) atau PPA, Henry Sihotang, mengatakan, pihaknya saat ini tengah mencari investor untuk kelangsungan Perusahaan yang bernaung dibawah Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). 

Sebagaimana diketahui, Merpati Airlines termasuk dalam daftar BUMN yang merugi dan saat ini kondisinya berada di ujung tanduk.

PPA adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki tugas untuk merestrukturisasi dan revitaliasi BUMN, kegiatan investasi, serta kegiatan pengelolaan aset BUMN.

"Penanganan para BUMN ini ada yang langsung penugasan dari Ibu Menteri (Rini Soemarno), ada juga yang datang ke kita langsung. Salah satunya Merpati sedang kita tangani," jelas Henry di Jakarta belum lama ini.

Sampai dengan saat ini Merpati Airlines sudah tak lagi beroperasi. Namun, maskapai pelat merah ini memiliki tunggakan pembayaran pesangon kepada mantan karyawannya senilai Rp365 miliar. 

Sebagaimana diketahui, sebelumnya pesangon yang wajib dibayarkan senilai Rp461 miliar dan Merpati sudah membayarkannya sebagian.

Tak hanya Merpati Airlines, Henry melanjutkan, Perseroan yang dipimpinnya sedang melakukan pembinaan terhadap sebanyak sebelas BUMN. Namun, dari kesebelas nama yang ada, empat di antaranya sudah masuk dalam kategori yang cukup berat untuk ditangani.

Keempat BUMN tersebut adalah PT Kertas Kraft Aceh (Persero), PT Kertas Leces (Persero), PT Iglas (Persero), dan PT Merpati Nusantara Airlines (Persero).

Henry menjelaskan, demi keberlangsungan bisnis keempat perusahaan tersebut, pihaknya tengah mencarikan investor. Sampai sejauh ini dirinya sudah melihat beberapa yang sudah mengindikasikan adanya keminatan.

"Seperti Merpati, Kertas Kraft Aceh, dan Kertas Leces, itu nanti akan kita bina dan dibenahi. Tapi, kita butuh waktu karena kita juga membutuhkan investor. Kita enggak mungkin cuma mendapatkan hanya dari PMN (Penyertaan Modal Negara)," jelasnya.

Selain empat BUMN yang sudah disebutkan sebelumnya, BUMN lain yang sedang dibina PPA adalah PT Dirgantara Indonesia, PT PAL, PT Industri Kapal Indonesia, PT Boma Bisma Indra, PT Nindya Karya, PT Industri Sandang Nusantara, dan PT Survai Udara Penas.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: