Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kurangi Ketergantungan Impor, Ewindo Kembangkan Benih Kacang Hijau

Kurangi Ketergantungan Impor, Ewindo Kembangkan Benih Kacang Hijau Kredit Foto: WE
Warta Ekonomi, Jakarta -
PT East West Seed Indonesia (Ewindo) bakal menggandeng Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) Kementerian Pertanian untuk mengembangkan benih kacang hijau.
 
Guna mengurangi ketergantungan produk impor, produsen benih sayuran hibrida ini siap memproduksi 480 ton benih kacang hijau. Ewindo optimistis petani lokal dapat menyuplai 80% benih nasional sehingga mampu mengurangi impor kacang hijau setiap tahunnya.
 
Managing Director Ewindo, Glenn Pardede mengatakan, budidaya kacang hijau selama ini memang belum menjadi perhatian pemerintah dibandingkan misalnya kedelai, sehingga menjadi tantangan bagi pihak swasta untuk mengembangkannya.
 
"Rencananya area tempat pengembangan kacang hijau mencapai 240 ribu hektar. Secara bisnis tanaman ini memberikan imbal hasil (yield) yang besar buat petani. Sekaligus sebagai bentuk kepedulian untuk mengatasi permasalahan gizi di masyarakat dan pencegahan stunting," kata Glenn dalam jumpa pers kemarin di Jakarta.
 
Menurut Glenn sejauh ini untuk memenuhi kebutuhan pasar kacang hijau didapatkan dari petani lokal dengan cara bertanam yang masih belum standar. Selain itu mayoritas juga masih harus didatangkan dari impor (Vietnam dan Thailand).
 
Dia optimistis bersama petani yang menjadi mitranya akan dapat mengembangkan kacang hijau apalagi tanaman ini minim biaya perawatan dan mampu tumbuh di lahan "miskin" (tidak subur).
 
“Sudah ada dua varietas yang akan dikembangkan secara komersial serta akan diproduksi tahun 2018, sedangkan untuk penjualannya sendiri diharapkan dapat dimulai pada tahun 2019,” ujarnya.
 
Dalam kesempatan yang sama, Sales and Marketing Director Ewindo Afrizal Gindow menjelaskan kebutuhan benih kacang hijau untuk 240.000 hektar, dengan asumsi untuk 1 hektar butuh 20 kilogram benih, berarti Ewindo akan memproduksi  480 ton. Kawasan mitra petani yang ditargetkan tersebar di wilayah NTT, NTB, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.
 
Afrizal berharap dapat memasok 80% kebutuhan benih kacang hijau nasional yang selama ini masih bergantung kepada impor. Secara produktivitas petani kacang hijau Indonesia selama ini masih rendah atau baru bisa mencapai 0,7 sampai 0,8 ton per hektar.
 
"Kalau petani mencapai 1 ton per hektar itu sudah hebat. Sedangkan benih  yang dikembangkan Balitkabi sudah bisa mencapai 1,5 ton sehingga bisa menjadi terobosan,” ujarnya.
 
Adapun potensi kebutuhan domestik kacang hijau sangat besar mencapai 288.000 ton per tahun. Jumlah tersebut masih akan bertambah seiring bertumbuhnya bisnis makanan dan minuman berbahan dasar kacang hijau.
 
Sebagai informasi rata-rata produksi benih Ewindo setiap tahunnya berkisar di angka 5.000 ton dalam setahun. Hingga akhir tahun 2018 target produksi benih mereka akan meningkat sekitar 5%. Diharapkan produksi benih bisa mencapai 5.250 ton.
 
Jumlah benih Ewindo saat ini mencapai 165 varietas. Dari jumlah itu, pangsa pasar terbesar hingga 65% merupakan benih jagung manis, cabai, tomat, dan semangka.
 
Saat ini Ewindo sudah membina sekitar 12.500 petani produksi benih dengan 62.500 tenaga pollinator yang bekerja pada petani produksi dan tersebar di wilayah Jawa Barat, Jawa Timur, NTT dan NTB.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: