Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

WIKA Garap Proyek Jalan Tol Rp11,578 Triliun di Filipina

WIKA Garap Proyek Jalan Tol Rp11,578 Triliun di Filipina Kredit Foto: Antara/Septianda Perdana
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA melebarkan sayapnya dengan menggarap salah satu proyek di luar negeri tepatnya di Filipina yakni berupa jalan tol elevated.

Penandatanganan nota kesepahaman bersama Proyek Tol Manila–Taguig Express Way (MTEx) dilaksanakan di Manila, Filipina (28/5/2018). Kesepahaman bersama ini dijalin antara pihak WIKA dengan Citra Consortium yang terdiri dari PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk, PT Citra Persada Infrastruktur, dan CLGP Philipine Holding Inc.

Proyek Manila Taguig Expressway (MTEX) akan dibangun dengan konstruksi melayang 18,18 kilometer di sepanjang tepian Sungai Pasig. Jalan tol layang ini menelan biaya konstruksi sebesar 43,754 miliar Peso atau setara dengan Rp11,578 triliun (kurs 1US$ = Rp14.000). 

MTEx ini kelak akan menghubungkan antara Metro Manila Skyway Stage 3 dan Metro Manila Expressway ke jantung kota Pasig, Makati, dan Manila. 

Direktur Utama Tumiyana menjelaskan, dengan disepakatinya kesepahaman antara WIKA dan Citra Konsorsiu, diyakini akan semakin memperkuat portofolio WIKA di pasar luar negeri. 

"Kami menyambut baik penandatanganan nota kesepahaman bersama ini untuk memperkuat eksistensi WIKA di Filipina," ujar Tumiyana dalam acara yang disaksikan langsung oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara, Rini M. Soemarno, Senin (28/5/2018).

Selain rencana Proyek Manila–Taguig Expressway, WIKA juga telah memulai rekonstruksi Clarin Bridge di Bohol, Filipina. Clarin Bridge termasuk dalam Bohol Circumferential Road yang runtuh akibat gempa bumi 7,2 skala richter di Filipina pada 2013. 

Dalam pengerjaan proyek tersebut, WIKA dan perusahaan lokal Filipina VT Lao Construction dipercaya untuk melakukan rekonstruksi Clarin Bridge dengan nilai kontrak 445,8 juta Peso Filipina. 

Jembatan sepanjang 104 meter ini ditargetkan akan selesai pada Oktober 2019 dan diharapkan akan mempermudah akses menuju daerah pariwisata serta mempercepat arus mobilisasi barang dan jasa di Provinsi Bohol.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: