Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia Bakal Ekspor Lokomotif dan KA Penumpang ke Filipina

Indonesia Bakal Ekspor Lokomotif dan KA Penumpang ke Filipina Kredit Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendukung ekspansi PT Industri Kereta Api/INKA (Persero) yang akan mengekspor produk keretanya ke Filipina. 

Dukungan tersebut diwujudkan dengan menyaksikan langsung Menteri BUMN, Rini Soemarno, dalam penandatanganan kontrak jual beli antara PT INKA dan Philippines National Railways (PNR) di Manila, Filipina.

Kontrak tersebut memuat tentang pembelian empat trainset Diesel Multiple Unit atau Kereta Rel Diesel (KRD) dengan nilai US$21,4 juta serta pembelian tiga lokomotif dan 15 kereta penumpang senilai US$26,1 juta. 

Pengiriman akan dilakukan secara bertahap pada 18 Januari 2020 dan 27 Mei 2020. Sebelumnya, pada 22 Januari 2018 kedua belah pihak juga sudah menandatangani kontrak jual beli dua trainset KRD senilai US$9,7 juta. 

"Ini menambah deretan prestasi panjang PT INKA sebagai produsen kereta yang andal, baik di dalam negeri maupun dunia internasional. Kementerian BUMN akan terus mendukung PT INKA agar terus melebarkan sayap bisnisnya," ujar Rini di Manila, Senin (28/05/2018).

Direktur Utama PT INKA, Budi Noviantoro, yang juga hadir dalam acara tersebut menjelaskan, proyek kerja sama ini merupakan inisiasi pemerintah Filipina untuk menyediakan sarana transportasi publik yang dapat diandalkan, mempersingkat jarak tempuh, dan lebih nyaman bagi masyarakat. 

Dirinya melanjutkan, hal ini merupakan kontrak pembelian yang pertama setelah 40 tahun lamanya PNR tidak berkontrak pengadaan kereta. KRD produksi INKA tersebut nantinya akan dioperasikan di jalur penghubung Tutuban Station dan Alabang Station, Metro Manila. 

Selain PT INKA, dilakukan juga penandatanganan nota kesepahaman oleh PT Wijaya Karya/WIKA (Persero) Tbk dengan Citra Manila Consortium yang terdiri dari PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk, PT Citra Persada Infrastruktur, dan CLGP Philipine Holding Inc terkait proyek pembangunan jalan tol elevated sepanjang 18 kilometer menyambungkan Metro Manila dengan wilayah Taguig. 

Pembangunan jalan tol ini rencananya akan dibangun selama tiga tahun (Januari 2019-December 2022) dan didanai langsung oleh Pemerintah Filipina. Nilai proyek jalan tol tersebut mencapai US$1,25 miliar.

"Keberhasilan ekspansi PT INKA dan PT Wijaya Karya di Filipina sekarang ini merupakan salah satu bukti bahwa BUMN kita kuat, andal, dan dipertimbangkan di luar negeri," pungkas Rini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: