Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Skotlandia Buka Pusat Rehabilitasi bagi Pecandu Cryptocurrency

Skotlandia Buka Pusat Rehabilitasi bagi Pecandu Cryptocurrency Kredit Foto: Reuters/Ints Kalnins
Warta Ekonomi, Edinburg -

Sebuah pusat rehabilitasi dibuka di Perbatasan Skotlandia untuk mengobati orang-orang yang kecanduan perdagangan mata uang kripto.

Kursus perawatan untuk "pecandu crypto" tersebut berbasis di Castle Craig Hospital di Peeblesshire, Skotlandia.

Fasilitas medis tersebut telah menjalankan program pengobatan untuk kecanduan narkoba dan alkohol dan berharap untuk mengobati orang yang kecanduan perdagangan cryptocurrency dengan teknik yang dikembangkan untuk pecandu judi.

Menurut para ahli, pecandu perdagangan cryptocurrency menunjukkan kecanduan perilaku yang sama seperti pecandu judi. Meskipun, tidak ada angka yang tersedia secara rinci untuk jumlah orang yang kecanduan perdagangan mata uang kripto.

Chris Burn, seorang ahli terapi perjudian di Castle Craig Hospital, mengatakan: "Risiko tinggi, fluktuasi pasar cryptocurrency menarik bagi pecandu cryptocurrency".

"Ini memberikan kegembiraan dan pelarian dari kenyataan. Bitcoin, misalnya, telah sangat diperdagangkan dan keuntungan besar dan kerugian dibuat. Ini adalah situasi gelembung yang klasik," tuturnya, sebagaimana dikutip dari Sky News, Rabu (30/5/2018).

Tony Marini, mantan pecandu judi dan kokain yang sekarang menjadi terapis, akan memimpin beberapa perawatan di pusat perawatan tersebut. Dia mengatakan bahwa memperkenalkan struktur kehidupan adalah kunci bagi pecandu.

"Setelah melalui itu sendiri, pengalaman kecanduan saya memberi saya wawasan dan empati terhadap orang lain yang memiliki masalah yang sama," ujar Marini.

"Saya melihat perdagangan cryptocurrency sebagai cara bagi orang untuk melarikan diri dari diri mereka sendiri, ke dunia lain, karena mereka tidak menyukai dunia yang mereka masuki," ungkapnya.

"Perawatan tahap pertama adalah bergabung dengan pecandu lain dalam terapi kelompok dan berbagi kisah hidup mereka. Ini membantu mereka mengidentifikasi satu sama lain dan menyadari bahwa mereka tidak sendirian," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: