Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

April 2018, Ekspor Sawit ke Bangladesh Naik 222%

April 2018, Ekspor Sawit ke Bangladesh Naik 222% Kredit Foto: Antara/Syifa Yulinnnas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mencatat ekspor minyak kelapa sawit ke Bangladesh pada April 2018 mengalami kenaikan signifikan sebesar 222% dibanding Maret 2018.

Ketua Umum GAPKI Joko Supriyono menyebutkan Bangladesh membukukan kenaikan impornya dari 64,57 ribu ton pada Maret 2018 menjadi 208,10 ribu ton pada April 2018.

"Impor Bangladesh juga bisa dipengaruhi oleh keberhasilan dari misi dagang Kementerian Perdagangan RI bersama Asosiasi Sawit pada Maret 2018," kata Joko di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (30/5/2018).

Selain itu, ia juga memaparkan kenaikan impor oleh Bangladesh ini memanfaatkan kebijakan tarif impor tinggi yang diberlakukan oleh India, sehingga industri-industri olahan di Bangladesh mendapatkan keuntungan besar.

Kinerja pada April 2018 merupakan rekor pertama Bangladesh dengan impor minyak sawit di atas 200 ribu ton.

Secara yoy pada periode Januari-April 2018, Bangladesh menorehkan kenaikan impor yang cukup signifikan yaitu sebesar 66% atau dari 358,87 ribu ton periode Januari-April 2018 terkerek menjadi 595,09 ribu ton periode yang sama di 2018.

Joko menambahkan meski ekspor minyak kelapa sawit dan produk turunannya menurun pada negara-negara tujuan utama, yakni Tiongkok, India, Uni Eropa dan Amerika Serikat; kenaikan ekspor justru terjadi di negara Timur Tengah.

Selain Bangladesh, ekspor meningkat di negara-negara Timur Tengah dan Pakistan. Negara-negara di Timur Tengah mengalami kenaikan ekspor sebesar 39%, dari 146,84 ribu ton pada Maret 2018 naik menjadi 204,21 ribu ton pada April 2018.

Sementara itu, Pakistan membukukan kenaikan impor sebesar 0,23% atau dari 162,93 ribu ton pada Maret 2018 naik menjadi 163,30 ribu ton pada April 2018.

Menurut Joko, ada fenomena yang tidak lazim karena biasanya menjelang Ramadhan, permintaan minyak sawit oleh India meningkat, tetapi tidak di kuartal pertama tahun 2018 ini.

"Mungkin akibat pemberlakukan tarif impor tinggi oleh India. Ekspor minyak sawit Indonesia ke India tergerus sejak Maret 2018," kata dia.

Pada April ini ekspor minyak sawit indonesia ke india tergerus 15 persen, dari 408,65 ribu ton pada Maret 2018 menjadi 346,28 ribu ton. Secara yoy, periode ekspor ke India periode Januari-April 2018 menurun 24%.

Ekspor ke india tercatat berkurang 570,89 ribu ton atau dari 2,37 juta ton pada Januari-April 2017 menurun menjadi 1,80 juta ton periode yang sama pada 2018.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: