Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Angka Kemiskinan di Jabar Tinggi, Ini Solusi Cagub PDIP

Angka Kemiskinan di Jabar Tinggi, Ini Solusi Cagub PDIP Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Tingkat kemiskinan di Jawa Barat masih berada di angka yang cukup tinggi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2017, angka kemiskinan di Jawa Barat yakni 8,71% atau sekitar 4 juta lebih warga Jawa Barat masih hidup dalam garis kemiskinan. 

Menanggapi hal tersebut, Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 2 TB Hasanuddin (Kang Hasan) mengatakan, akan menjunjung pesan Sunan Gunung Jati untuk terus memelihara tajug atau Masjid dan orang miskin. 

"Saya akan pegang terus wasiat Sunan Gunung Jati yakni "titip tajug lan fakir miskin,” ungkap Kang Hasan, Rabu (30/5/2018).

Pesan dari salah satu Wali Songo, Sultan Syarief Hidayatullah tersebut, lanjut Kang Hasan, bisa realisasikan melalui berbagai program, yang mampu mensejahterakan, serta mengangkat harkat dan martabat hidupnya. "Bisa melalui pelayanan kesehatannya yang dipermudah, atau pemberian lapangan kerja," imbuhnya. 

Menurut Purnawirawan Jendral TNI AD itu, rakyat miskin mempunyai hak yang sama dalam mendapatkan pelayanan yang prima dari pemerintah. Baik pelayanan kesehatan, pendidikan yang terjamin, serta isi perutnya terpenuhi. 

"Itu semua tanggung jawab pemimpin dan negara, jangan ada istilah 'Wong Miskin' tidak boleh sakit, karena tidak mampu bayar," ucapnya 

Jendral Bintang dua itu mengatakan pesan Sunan Gunung Jati yang tak kalah penting yakni memelihara Tajug, yang juga diartikan sebagai tempat untuk menimba ilmu keagamaan seperti madrasah dan pesantren. 

Kang Hasan bersama pasangannya Anton Charliyan (Kang Anton) telah menyiapkan program 1 Triliun per tahunnya. Anggaran tersebut akan dipergunakan untuk kepentingan pembangunan pondok pesantren serta kegiatan pendidikan keagamaan, termasuk didalamnya, tempat ibadah, insentif Guru Ngaji, hingga Marbot Masjid. 

"Pesantren atau madrasah itu tempat untuk mendidik akhlak generasi bangsa, yang akan terus kita dorong untuk maju dan berkembang," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: