Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sumarsono Lepas Kapal Ramadan untuk Bantuan Pangan ke NTT

Sumarsono Lepas Kapal Ramadan untuk Bantuan Pangan ke NTT Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Barru -

Penjabat Gubernur Sulsel, Soni Sumarsono, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Barru dalam rangka melepas Kapal Ramadan dari lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang akan mengirimkan 100 ton atau setara 10 ribu paket pangan ke wilayah Indonesia Timur di Pelabuhan Garongkong, Kabupaten Barru, Rabu (30/5).

Memasuki pertengahan Ramadan, ikhtiar besar bangsa untuk mewujudkan amalan terbaik semakin terlihat. Ikhtiar untuk membahagiakan saudara sebangsa di pelosok Indonesia Timur diinisiasi melalui perjalanan kapal tersebut. 

Kapal yang digerakkan oleh kepedulian putra-putri bangsa ini, berlayar menuju Indonesia timur, khususnya NTT. Paket pangan ini akan diberikan kepada puluhan ribu keluarga yang paling membutuhkan di pelosok-pelosok NTT. 

Sumarsono mengatakan pengiriman bantuan ini adalah tepat dilaksanakan di bulan Ramadan. "Memilih bulan Ramadan karena penuh berkah dan penuh mulia dengan kegiatan saling membantu," katanya. 

Kegiatan ini juga merupakan bentuk dari gotong royong nasional, ini juga bagian dari pemahaman dari gotong royong nasional dimana saling membantu antar sesama, apalagi kegiatan ini bukan hanya Sulsel tetapi seluruh masyarakat Indonesia dengan wilayah sasaran di Nusa Tenggara Timur. 

"Paket utamanya beras, gula dan minyak ini adalah bahan pokok yang mereka butuhkan dan inilah gotong royong nasional, yang seperti ini kita harapkan," sebutnya.

Dari kegiatan ini diharapkan semakin erat persaudaraan. "Orang Manado bilang torang kita semua bersaudara. saya kira ini wujud yang konkrit. Kalau ini tahun pertama saya harapkan ini rutin, bisa dilakukan hal yang sama," harapnya. 

Adapun kontribusi dari Pemprov Sulsel dan Pemerintah Daerah Barru adalah memberikan fasilitas dan kemudahan kegiatan. Untuk kegiatan relawan, Pemprov Sulsel memberikan dukungan kebijakan kelancaran dan akses.

Presiden ACT Ahyudin menyampaikan, kapal Ramadan lebih dari sekadar kapal penggerak sosial dan ekonomi. Menurutnya, kapala Ramadan adalah jembatan silaturahmi yang menghubungkan energi kebaikan.

"Di antara spot sasaran implementasi ada daerah yang sampai sekarang belum dialiri listrik. Akses jalan dan sarana transportasi juga masih terbatas. Kapal Ramadan membuka hati untuk peduli, mengakselerasi ikhtiar pemerataan dan empati yang menautkan banyak hati. Semua dibuka hati untuk bersatu menarik perhatian langit agar semua disayang Allah," papar Ayudin.

Pelosok-posok NTT menjadi fokus pendistribusian paket Ramadan yang diangkut oleh kapal Ramadan. Hal ini mengingat cukup tingginya angka kemiskinan di daerah tersebut. Data statistik per September 2017 menyebutkan, angka kemiskinan di NTT mencapai sekitar 22 persen dari total penduduk NTT. Atau setara dengan 1.134.740 jiwa. 

Insan Nur Rohmam selaku vice President ACT menyampaikan, usai lepas jangkar kapal Radan akan berlayar selama 8 hari dengan jarak tempuh 665 nautical miles. Kapal tersebut akan singgah di tiga titik. Titik pertama adalah Labuang Bajo, lalu kapal akan singgah lagi di Kalabahi dan Kupang.

"Di setiap titik singgah kapal akan menurunkan paket pangan. Setelah paket pangan tersebut diturunkan, kapal akan lanjut berlayar ke titik singgah berikutnya. Sementara itu, paket pangan yang sudah diturunkan akan didistrubsikan oleh kami di area-area pendistribusian," jelasnya. 

Insan menambahkan 10 ribu paket Ramadan akan menjangkau 47 desa yang tersebar di 9 kabupaten di NTT. Sembilan Kabupaten tersebut di antaranya yakni Manggarai, Manggarai Barat, Manggarai Timur, Sikka (khususnya Kecamatan Maumere), Ende, Alor, Atambua, Kupang, dan Timur Tengah Selatan.

"Dari 9 Kabupaten itu, tim akan masuk lagi ke pelosok-pelosok. Misalnya saja di Labuan Bajo, kami akan menjangkau wilayah Golo Lijung, dan Golo Lebo, daerah yang belum tersentuh listrik. Lalu di Alor, kami akan menyambangi pulau Pantar, pulau Pura, dan pulau Biaya," papar Insan. 

Selain paket pangan kapal Ramadan juga mengangkut puluhan relawan yang siap diterjungkan langsung di wilayah distribusi. Relawan-relawan tersebut, tidak hanya membantu pendistribusian bantuan pangan, namun juga menggelar layanan kesehatan. 

"Insya Allah relawan medis kami akan diterjungkan di Kabupaten Alor dan pulau Kera. Di sana mereka akan memberikan pelayanan kesehatan ke warga lokal," pungkas Insan. 

Sebelumnya, Senin (28/5) sekitar 100 ton bahan pangan seperti minyak kelapa, gula, dan beras disiapkan dan dikemas di Desa Anakbanna, Kabupaten Sidrap. Sidrap merupakan salah satu sentra penghasil beras terbesar di Sulsel. Pengemasan paket pangan tersebut melibatkan lebih dari 50 relawan. 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: