Kemenperin Boyong IKM Batik Ikut Pameran di Paris

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong para IKM (Industri Kecil Menengah) produk batik untuk bisa merambah pasar ekspor. Untuk itu, Kemenperin bakal memfasilitasi bagi para IKM untuk ikut serta di ajang "Indonesia Batik For The World" di UNESCO Headquarters, Paris, Prancis pada 6-12 Juni 2018 mendatang.

Dirjen IKM, Gati Wibawaningsih, mengatakan, pameran tersebut bakal dihadiri sebayak lima ribu pengunjung dari berbagai negara.

"Jadi, kami akan memperlihatkan kepada dunia terhadap kualitas batik kita yang punya daya saing tinggi. Saat ini, Indonesia menjadi market leader yang menguasai pasar batik dunia," ungkapnya di Jakarta, Rabu (30/5/2018).

Kemenperin mencatat, nilai ekspor batik dan produk batik nasional mencapai US$58,46 juta pada tahun lalu dengan tujuan pasar utama ke Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa. Bahkan, potensi perdagangan produk pakaian jadi di dunia yang mencapai US$442 miliar menjadi peluang besar bagi industri batik dalam negeri untuk semakin meningkatkan pangsa pasarnya mengingat batik sebagai salah satu bahan baku produk pakaian jadi.

"Dalam pameran ini, kami memberikan fasilitasi booth kepada para IKM batik tulis kelas premium yang sesuai dengan selera pasar Eropa. Kami akan boyong pengrajin kain batik yang antara lain berasal dari Semarang, Kudus, Cirebon, dan wilayah Jawa Timur," papar Gati.

Selama ini, menurutnya, industri batik telah berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional, di antaranya melalui penyediaan ribuan lapangan kerja dan menyumbang devisa negara dari ekspor. Industri batik nasional yang didominasi oleh para pelaku IKM, tersebar di 101 sentra seluruh Indonesia dengan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 15 ribu orang.