Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi Sedih Sering Diisukan PKI

Jokowi Sedih Sering Diisukan PKI Kredit Foto: Antara/Adeng Bustomi
Warta Ekonomi, Bekasi -

Presiden Joko Widodo mengajak para politisi mengembangkan isu-isu yang mencerdaskan masyarakat menjelang pesta demokrasi, baik Pilkada 2018 maupun Pilpres 2019.

Mantan Gubernue DKI Jakarta itu mengeluhkan banyaknya isu yang tidak benar yang bermunculan.

"Saya ingin menyampaikan banyaknya isu isu saat ini, sekarang ini memang kalau pas pilihan bupati, wali kota, gubernur, presiden, itu banyak sekali isu isu yang bermunculan," ujarnya.

Ia menyebutkan di Pilpres 2014 juga bermunculan isu tidak benar. Saat ini menjelang Pilpres 2019 juga banyak. Ia mencontohkan isu Presiden Jokowi itu PKI.

"Saya denger di bawah ada seperti itu, dan ada yang masih percaya. Coba saya itu lahir tahun 1961, PKI dibubarkan tahun 1965. Saya kan masih balita, masak ada PKI balita," ucapnya, menegaskan.

Menurut dia, terhadap logika logika seperti ini masyarakat harus tahu. "Jangan sampai isu isu seperti ini dikembangkan hanya untuk membunuh karakter seseorang baik di pemilihan bupati, wali kota, gubernur, presiden," tegasnya.

Ia juga menyebutkan adanya isu yang beredar di bawah bahwa Jokowi itu anaknya orang Tionghoa dari Singapura namanya Ahong Liong.

"Bapak saya itu orang Karanganyar, orang desa betul di Karanganyar, ibu saya orang desa di Boyolali. Kalau diisukan seperti itu, ada yang percaya, sedih kita," ujar Jokowi, mengeluh.

Menurut dia, kondisi seperti itu merupakan proses proses demokrasi yang tidak mencerdaskan masyarakat karena harusnya dalam proses atau pesta demokrasi pemilihan bupati, wali kota, gubernur, presiden, yang dikembangkan adalah adu program, gagasan, adu ide, adu prestasi, rakyat diajak ke sana.

"Jangan memakai isu isu yang membunuh karakter, yang saya heran masih ada 1-2 rakyat kita yang percaya. Tapi yang saya lihat sebagian besar memang sudah dewasa dan matang dalam berpolitik," imbuhnya.

Ia menyebutkan di Kota Bekasi dan Provinsi Jawa Barat ada Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi dan Pemilihan Gubernur Jabar sehingga masyarakat harus bertindak cerdas.

"Silahkan dipilih siapapun tapi pilihlah yang paling baik sebagai pimpinan di daerah kita, silahkan karena itu memang kebebasan yang diberikan konstitusi kepada kita semuanya, hak memilih dan hak dipilih," katanya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: